..::SELAMAT DATANG::..BANDUNG WETAN COMMUNITY MEDIA JABAR...Antronics "SERVICE NOTEBOOK,PC,HP/HANDPHONE,JARINGAN,WEB,MAITENANCE,KURSUS TEKNISI HP,NOTEBOOK,PC,JARINGAN,WEB,BAHASA...CALL:022-76889954 SMS:086524263660

Pages

Anisa ChiBi With Her Family

Written By Unknown on Friday, August 17, 2012 | 5:09 PM


Anisa ChiBi With Her Family
Ini Adalah Gambaran Keluarga Anisa Chibi Yang Sangat Harmonis.Saling Mencintai Satu Sama Lain Dan Selalu Menjaga Keutuhan Keluarga. Papa Anisa Chibi Yaitu Om Adi Nurjaya Dan Tante Nelmah Nurjaya Sangat Menyayangi Keempat Anaknya, Yaitu Nadia Maharani, Adinda Purnama, Raisa Fatma dan Anisa Rahma. Terlihat dari foto-foto yang ada. Seneng Saya Ngeliatnya Dari Kecil Sampe Sekarang Rukun Selalu

5:09 PM | 1 comments | Read More

BULETIN AL-BAYYINAH


BULETIN AL-BAYYINAH
Kamis, 16 Agustus 2012
Segala puji kita panjatkan kehadirat Allah SWT. yang telah banyak memberikan nikmat kepada kita semua. Diantara nikmat itu adalah nikmat kemerdekaan RI pada 67 tahun silam yang telah melepaskan diri dari penjajahan dari bangsa lain.
Marilah kita semua dalam kondisi apapun bertaqwa kepada Allah, dalam taqwa yang sebenar-benarnya, agar kita memperoleh kebahagiaan di dunia dan akhirat.Mensyukuri nikmat merupakan salah satu bentuk taqwa kita kepada Allah. diantara mensyukuri nikmat itu adalah mensyukuri nikmat bangsa Indonesia yang telah melepaskan diri dari belenggu penjajahan bangsa lain dengan memproklamasikan kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1945.
Dengan mensyukuri nikmat-Nya niscaya Allah akan menambah kenikmatan itu berupa materal atau spiritual. Allah berfirman : "
La-in syakartum la-aziidannakum wala-in kafartum inna 'adzaabii Lasyadid"
artinya:"Kalau kalian berterima kasih atas nikmat-Ku, maka akan Aku tambah kenikmatan itu, tetapi bila kamu ingkar terhadap nikmat-Ku (dalam arti salah menggunakannya) maka sesungguhnya siksa-Ku amat pedih." (QS. Ibrahim:7)
Tanggal 17 Agustus 2012 ini merupakan Hari Proklamasi Kemerdekaan RI yang ke 67. Secara kebetulan jatuh pada hari Jum'at di moment Bulan Ramadhan. Sama persis ketika pada Proklamasii Kemerdekaan  tahun 1945. Jadi peringatan hari proklamasi kemerdekaan RI tahun 2012 ini merupakan hari yang istimewa karena hari dan momentnya persis sama seperti pada awal kemerdekaan 17 Agustus 1945. Moment ini marilah kita jadikan sebagai semangat untuk merubah keadaan diri menjadi lebih baik, sehingga bangsa Indonesia akan menjadi bangsa yang lebih baik  Semoga bangsa dan negara ini selalu dilindungi oleh Allah SWT. Semoga Korupsi lenyap dari negri ini- tidak ada lagi koruptor, semoga tindakan-tindakan kekerasan tidak dilakukan lagi oleh anak bangsa ini. Semoga para petinggi, penguasa, pejabat selalu diberikan kelembutan hati agar bisa memahami kesulitan rakyatnya. Amin.(MHTP'8/12)
3:47 AM | 0 comments | Read More

Membangun Bisnis Dari Rumah Dengan Internet

Written By Unknown on Friday, August 3, 2012 | 5:29 AM

Membangun Bisnis Dari Rumah Dengan Internet Marketing

 

Berbagai media seakan berlomba-lomba untuk membahas masalah bisnis online dengan menerapkan internet marketing. Ya memang topik ini masih relatif baru, bahkan mungkin anda pun tidak terbayang apa itu internet marketing.

Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) memperkirakan adanya lonjakan hampir 50% pada jumlah pengguna internet di Indonesia dari tahun 2004 (11 juta pemakai) ke akhir tahun 2005 (16 juta pemakai). Sayang nya pada saat buletin ini dibuat, website APJII www.apjii.or.id belum memperbaharui data untuk tahun 2005.

Dengan makin banyaknya orang yang terhubung ke internet, berarti makin besar pasar untuk menjalankan bisnis anda dengan praktek internet marketing.

Pada dasarnya, hampir semua jenis bisnis bisa melakukan praktek internet marketing dalam hal pemasaran bisnisnya. Misalkan saja untuk produk home industry tas atau sepatu. Dengan menjalankan praktek internet marketing yang baik dan benar, penjualan tas atau sepatu bisa mencapai segala penjuru Indonesia.

Yang menarik lagi, banyak jenis bisnis yang memang dibuat khusus untuk dunia internet. Contoh saja pembuatan EBook. EBook adalah buku elektronik, layaknya buku yang biasa anda baca, tetapi anda mendapatkannya dan membacanya melalui komputer anda. Para penulis berlomba-lomba menuliskan karangannya, membuatnya dalam bentuk EBook dan menjualnya melalui internet. Dengan begini penulis tidak perlu berurusan dengan penerbit, dan langsung mengantongi hasil penjualan EBook nya.

Untuk mereka yang tidak memiliki produk ataupun jasa yang bisa dijual. Internet memberikan peluang bagi anda untuk menjadi reseller / affiliate. Dimana para reseller / affiliate ini menerima komisi sekian persen untuk setiap produk yang berhasil dijual.

Para pelaku bisnis online, seakan memiliki toko yang buka terus menerus. Dengan memiliki sebuah website, calon pembeli dapat melihat-lihat produk dan melakukan transaksi kapanpun. Memiliki sebuah website pun sekarang tidak sulit dan tidak terlalu mahal.

Memiliki toko yang buka 24 jam tanpa sebuah bangunan, tidak perlunya menggaji karyawan untuk menjaga toko, juga tidak adanya ongkos transportasi berarti memperkecil anggaran bisnis. Memang masih diperlukan anggaran untuk koneksi internet. Tapi tetap lebih besar penghematan yang terjadi jika sebuah bisnis dijalankan dengan praktek internet marketing. Hal ini pun terbukti dengan makin banyaknya pengusaha yang mengembangkan bisnis nya melalui internet.

Bisnis Pulsa Elektronik

Topik ini memang pernah dibahas di buletin Dunia Wirausaha sebelumnya. Tetapi karena topik ini masih sering menjadi topik hangat di milis Dunia Wirausaha, pengurus merasa perlu untuk menampilkannya lagi di buletin edisi ini. Berikut adalah cuplikan dari beberapa email member mengenai bisnis pulsa elektronik via internet:

(catatan: pengurus merasa perlu melakukan pengeditan demi kenyamanan para pembaca buletin)

"Di Indonesia jumlah pengguna handphone sekitar 27 juta orang, 90 persennya pengguna prabayar, mereka ata-rata menghabiskan pulsa Rp.100,000,- per bulan. Penjualan pulsa online menggunakan sistim viral marketing. Peserta akan mendapat diskon 40 s/d 70 persen dari profit margin sehingga harga pulsa yang diperoleh sebagian besar lebih rendah daripada harga pulsa di agen (contoh untuk pulsa mentari 100K dengan diskon 40 persen profit margin harganya Rp.98.600,- diskon 50 persen Rp. 98.250,- diskon 60 persen Rp. 97.900,- dan diskon
70 persen harganya Rp.97.550,-).

LEBIH PRAKTIS: kapanpun kita, saudara, tetangga atau kawan kita ingin mengisi pulsa bisa kita lakukan sendiri, 24 jam sehari melalui handphone kita sendiri selama deposit kita mencukupi.

POTENSI MERAIH SUKSES LEBIH BESAR-LEBIH MUDAH MEMBANGUN JARINGAN: karena pulsa handphone telah menjadi kebutuhan bagi sangat banyak orang, harga yang diberikan juga lebih murah daripada harga di agen dan proses pengisian ulang pulsa yang lebih praktis maka jaringan viral marketing jauh lebih mudah kita bangun dan jaringan yang kita bangun tersebut setiap bulan dengan sendirinya lebih memilih mengisi ulang. Selain itu kita akan mendapat banyak keuntungan lain seperti bonus rekrutmen/jaringan yang besarnya Rp. 12.000,- untuk level I dan Rp. 4.000,- untuk level II s/d level V. Biaya pendaftaran hanya Rp. 120.000,-, biaya tersebut sudah termasuk deposit Rp. 60.000,- yang bisa kita gunakan untuk isi ulang pulsa."

"Anda tidak harus memiliki kios atau toko untuk mulai menjual pulsa. Cukup dengan handphone yang dimiliki saat ini, anda sudah dapat melakukan transaksi isi ulang pulsa elektronik hanya dengan kirim SMS kapanpun dan dimanapun anda berada..diseluruh Indonesia bahkan dunia. Asalkan handphone yang telah anda daftarkan memiliki sinyal untuk SMS maka transaksi dapat
dilakukan..bahkan 24jam nonstop.

Pulsa saat ini menjadi kebutuhan wajib bagi sebagian besar manusia.
Kebutuhan akan pulsa itu menjadikan bisnis voucher tidak akan sepi dari pembeli. Meski profit per transaksi tidak terlalu besar, bisnis pulsa mampu menghasilkan profit yang tidak kecil. Ini disebabkan repeat order
yang tinggi dan jumlah pembeli yang terus bertambah."

"Bentuk usaha mudah ,simple dan mobile. Harusnya memang ada survei tempat/ toko/conter untuk berjualan. Tapi hal tersebut kini sudah tidak mutlak. Anda bisa berjualan pulsa hanya bermodalkan handphone+kartu mentari/Xl anda. Kartu anda lalu akan diaktifkan sbagai "multy trx"dan diisikan sejumlah saldo.dalam waktu kurang dari 1 jam anda sudah Bisa berjualan pulsa."

"Untuk berjualan pulsa melalui internet anda akan mendapatkan sebuah website gratis. Dengan website ini anda dapat menjual pulsa juga mencari reseller yang akan tergabung pada jaringan anda. Semua fasilitas ini diberikan secara gratis."

"Menurut saya usaha pulsa hanya punya 2 keunggulan, yaitu harga dan kecepatan. Dulu saya tidak terlalu mempedulikan kecepatan, tapi lama2 mengganggu juga. Ada cerita dari seorang temen yg usaha jualan pulsa. dia berlangganan di 2 master pulsa dan ada seorang pelanggan yg beli pulsa. Setelah lama pulsanya tidak masuk2, dan pelanggannya pasti protes. akhirnya dia pesan lagi ke master pulsa satunya dan bisa langsung masuk. Setelah masuk itu, yg dari master pulsa yg pertama juga masuk. praktis dia rugi karena dia hanya menerima sekali dan harus bayar ke master pulsa 2x. Jadi jangan lupa pertimbangkan masalah kecepatan ketika memilih bisnis pulsa"

"Jika modal Anda lebih dari 10 juta, itu berarti Anda hrs menjadi seorang dealer voucher. Jangan ritel voucher yang hanya melayani end customer. Seorang dealer mestinya membawahi (downline) beberapa ritel kecil di lingkungan Anda. Dan Anda akan memperoleh harga yang lebih murah, atau potongan harga daripada menjadi ritel. "

"Memang saya menjalankan usaha voucher elektrik dengan modal 500ribu. Diasumsikan kita sudah punya HP dan no simcard terdaftar di dealer pulsa. Saat ini banyak dealer pulsa yang menjual paket lengkap ( dengan 1 simcard sudah dapat bertransaksi dengan berbagai operator ).
Deposit saldo pulsa ada yang bisa lebih kecil dari 500ribu. Paling tidak dengan modal hp bekas yang monokrom keluaran lama sudah lumayan handal untuk transaksi pulsa."

"Dengan adanya banyak bisnis pulsa via internet. Punya HP menjadi tidak mutlak. Karena transaksi bisa dilakukan melalui website"

"Di bisnis voucher elektrik ada banyak dealer pulsa dengan keunggulan masing-masing. Ada dealer yang unggul di operator x jenis pulsa y...ada yang unggul di operator a dan voucher jenis b...macem-macem. Sehingga jika mau cari harga yang murah disemua operator paling tidak minimal harus berlangganan 4 dealer."

"Wah kalau bisnis pulsa untungnya memang kecil...seperti jual beras...Memang dalam bisnis ini yang dibutuhkan perputaran omzet yang cepat. Enaknya pulsa tidak mengenal musim....dan...mudah dijalankan...bahkan tanpa toko fisik sekalipun."

"Untuk memulai bisnis pulsa HP fisik atau elektrik di Jakarta ini lebih gampang untuk datang langsung ke pusatnya salah satunya Roxy. Usaha pulsa ini marginnya tipis, supaya mendapatkan keuntungan besar ya transaksinya yang diperbanyak..."

"Memang untuk usaha voucer di suatu kota lebih enak mengambil dari distributor/agen kota setempat, yang namanya usaha tidak selalu lancar Jika agen kita ada dalam satu kota saat ada masalah komplain lebih irit karena kita bisa langsung telpon lokal, atau bisa datangi langsung."

Usaha Cafe Skala Kecil

Bila kebetulan anda mempunyai rumah dengan halaman yang luas, mengapa tidak menjalankan usaha cafe kecil-kecilan?

Salah seorang anggota milis Dunia Wirausaha -- yang memiliki halaman rumah cukup luas juga berjarak cukup dekat dengan sebuah SMP -- terfikir akan hal ini dan menanyakan pada anggota milis lainnya mengenai hal- hal apa saja yang harus dipersiapkan, juga strategi dan tips trik lain yang berhubungan.

Inilah saran dari diskusi yang berlangsung:

Bila targetnya memang anak sekolah apalagi SMP, kemungkinan besar mereka tidak menyukai kopi, lebih prefer soda/soft drink, yoghurt atau juice.
Menu yang a la café tapi dengan harga anak SMP. Dari pengamatan, sepertinya banyak warung tenda atau warung teras yang menyediakan bubur ayam yang ternyata banyak diserbu para ABG, tapi bubur ayamnya yang special tentunya. Karena bubur ayam termasuk makanan ringan setengah berat, makannya tinggal nelen tanpa ngunyah, bisa dinikmati sambil minum yang dingin atau yang hangat dan mendengarkan musik sambil ngobrol.

Dalam hal service perlu juga memperhatikan kecepatan dalam melayani, pramusaji yang ramah dan suasana serta dekorasi kafe yang enak buat ngumpul-ngumpul anak smp.

Bila memang ingin menggunakan slogan cari yang berasosiasi dengan kata "nongkrong" atau kumpul2 bareng atau "hangout" yang pas untuk abg.

Tentukan pula masalah jam/waktu yang diharapkan dapat mengundang pengunjung paling banyak. Misalnya: saat istirahat siang atau after school? Atau misalnya malam minggu?

Perlukan menyediakan hiburan?
Biasanya kalo ngumpul anak-anak abg senangnya mengobrol, jadi kalaupun menyediakan hiburan bisa berupa tv cable yang paling sering menyiarkan channel musik.

Atau bisa pula sediakan mereka sarana utk "tampil" kecil2an, alat musik seperti gitar misalnya, jadi mereka bisa tampil unplugged.

Yang penting, tampilakn citra “café” yang positif.

Yang lain?
Sediakan paket ulang tahun.

Ada pula usul yang cukup menarik yaitu sediakan semacam tempat dimana mereka bisa mengolah sendiri aneka jus, soda itu tadi lengkap dengan
mixer dan hiasan.

trus ada lomba minuman paling enak dan kreatif of the week ;-). Misalnya dgn 15rb, mereka dapat es batu, susu kental manis, sirop merah, soda, jelly, aneka buah dll.



Usaha Wartel dan Warnet

Rasanya tidak habis-habisnya ya usaha wartel dan warnet bermunculan? Mungkinkah anda termasuk calon entepreneur yang tertarik pada usaha yang satu ini? Dalam Milis Dunia Wirausaha sering sekali dibahas mengenai Wartel, Warnet – bagaimana memulainya, apa saja yang harus diperhatikan serta banyak hal penting lainnya.

Artikel berikut ini adalah rangkuman tanya jawab dari beberapa pertanyaan yang muncul seputar wartel - warnet dan kebetulan dijawab oleh banyak anggota DW yang pernah melakukan usaha ini


tanya:
Bisakah membuka usaha wartel dengan modal seadanya?

jawab:
  • Usaha wartel memang lebih banyak bersifat bertahan, sebab tidak lagi menggembirakan seperti 4 - 5 tahun lalu. Sekarang hampir setiap orang punya hp, sehingga mengurangi konsumen. Namun.... usaha wartel relatif aman, adem ayem, mudah dikontrol... tapi penghasilannya ya pas-pasan saja. Kecuali digabung dengan photo copy, jasa kiriman barang dsb, maka akan lebih efisien (dari segi tenaga kerja, tempat, waktu dsb).
tanya:
Apakah ada alternatif jaringan telpon selain telkom? (Sebab bikin jaringan telkom baru sangat sulit.
Katanya tidak ada line lagi).

jawab:
  • Pakai wartel flexi aja, sudah banyak yg jual perangkatnya.
  • Pesawat wartel pakai nomor flexi banyak dipasaran, harganya sekitar 3,5 jt sdh termasuk printer dan kertas 1 box.
  • Rasanya sekarang telpon rumah bisa dijadikan wartel. Seperti banyak iklan yang pernah saya baca di jalan - jalan.
  • Telkom juga menyediakan telkom flexi yang bisa jadi wartel berjalan. Macam-macam lagi modelnya. Bisa untuk outgoing & incoming. Namanya Smart Wartel.
tanya:
Kira-kira berapa biaya untuk pembuatan satu KBU? Apakah perlu perizinan dan dimana mengurusnya?

jawab:
  • Persyaratan bikin wartel secara administratif bisa tanya di kantor pelayanan Telkom setempat - tapi nyatanya banyak juga yg tanpa ijin alias tanpa bagi hasil dgn Telkom, hanya saja pengusaha wartelnya harus menaikkan tarif bicaranya agar ada untung.
  • Kalau ingin memulai usaha wartel, bisa baca-baca di Pos Kota... banyak yang nawarkan sekalian urus ijin atau PKSnya. Harus punya badan hukum, paling tidak CV saja sudah cukup. Cuma kalau mau buka baru, memang jaringan Telkom (kabel) sudah sulit. Makanya mereka promosi Fleksi... cuma belum didukung teknologi yang memadai...
tanya:
Bagaimana cara membuka warnet, mulai dari Instalasi sampai dengan Running, lalu perjinannya?

jawab:
  • Warnet memang masih sangat diperlukan di Indonesia, karena masih sangat-sangat banyak orang yang tidak punya komputer dan akses internet murah.
  • Biasanya warnet itu persiapannya 3 bulan. Saya pernah persiapkan warnet dalam 1 minggu, krn tempat dibuat sederhana (meja dan kursi biasa tanpa perubahan ruangan, biasa ruangan didesain lagi klo warnet2 lain untuk menarik pelanggan dgn keunikan desainnya) dan koneksi internet sudah dipesan dan sudah terkoneksi (tinggal pakai, klo tunggu aktivasi lagi bisa lama tergantung jasa provider yg kita pakai). Waktu itu komputer tinggal di pasang, dan di setting jaringannya agar semua dapat koneksi internetnya. Lalu sisanya ngajarin pemakaian billing.
  • Buat dulu rencana cashflow untuk 4-5 tahun, syukur kalau positif terus.
  • Buat rencana perhitungan akuntansinya juga, kalau rugi jangan diteruskan. Perhitungan depresiasi sangat penting supaya kita bisa mengupgrade dengan komputer yang sesuai jamannya alias komputer baru.
  • Untuk usaha warnet ada beberapa hal yg harus dipertimbangkan seperti tentukan isp mana yang akan dipakai (dalam hal ini pilih isp yg technikal support-nya yg siap membantu jika terdapat masalah pd koneksitas internet yg muncul di kemudian hari).
  • Tentukan media yg dipake utk koneksitasnya (wireless, adsl, dial up, modem cdma).
  • Instalasinya perlu SDM yang handal, warnet Admin tahu benar masalah tekhnik, kalau masih belum ramai bisa merangkap mejadi kasir yang jujur.
  • Yang penting mau warnet yg seperti apa? Sekedar untuk main game online? untuk main game yang full 3D? atau juga bisa untuk anak2 sekolah/kuliah mengerjakan tugas?
  • Kalau asosiasi, menurut saya sih klo di rumah dan kecil2an gak perlu bikin dulu, yang penting jalan dulu baru sambil buat klo dibutuhkan npwp dan siup. Kebanyakan warnet yg saya kenal juga tidak buat siup dan npwp, jadi jgn khawatir dulu soal itu.
tanya:
Berapa besar modal untuk sebuah warnet?

jawab:
  • Modal relatif, tergantung warnetnya mau bisa untuk apa saja? Dengan mempertimbangkan koneksi wireless (untuk game online) yang umumnya berkisar 3jtan/bln, maka untuk memaksimalkan dan menutupi pengeluaran wireless tersebut kita membutuhkan minimal 20 unit komputer -- kurang dari 20 unit maka sangat sedikit sekali return investmentnya.
  • Modal per pc nya itu akan ditentukan oleh apa saja keperluan warnet tersebut? Kalau standar, 5jt/unit sudah cukup. Kalau ingin yang lux dan lebih dari saingan yang lain, tergantung seberapa lux? Biasanya pengunjungnya juga dari kalangan tertentu saja.
  • Yang perlu diperhatikan juga, mau berapa komputer yang dipasang dalam satu warnet.
  • Perhatikan daya yang dimiliki tempat kita, krn kalau kurang/tidak mencukupi bakal ada masalah sering jatuh listriknya. Seandainya 1 komputer butuh 350watt maka daya yg dibutuhkan ya: jlh pc di kali 350 watt. 350 watt itu kalau komputernya standar. Kalau banyak isinya tentunya makan watt lebih.
  • Untuk wireless, ada invest juga untuk antena dan tower, tergantung lokasi.
  • Untuk 20 cpu, min. 5500 watt, sebulannya bisa 1.5 juta.
  • Soal Listrik, kalau 2.200 watt maka hitung keperluannya untuk komputer itu sisa dari setelah dikurangi dengan ac 1/2 pc 2 unit dan lampu, dsbnya. Sisanya (sisa watt nya stlh dikurangi keperluan lain) itu dibagi dengan 350 (sample untuk keperluan watt satu unit komputer, hitungan minimal dgn 300watt), maka nanti ketemu jumlah pc yg bisa ditampung dengan daya beban 2200 watt tersebut.
  • Untuk komputernya saja, kalau yang baru dan standar 5jtan, tapi kalau yang second P3 2jtan dan bisa kurang. tergantung pasaran komputer di surabaya.
  • Sistem franchise, tempat juga gak sembarangan, dan biasanya modal untuk merenovasi tempat supaya sesuai dengan style franchise tersebut lumayan besar. Biaya banyak habis oleh keperluan dekorasi.
tanya:
Bisa sharing tentang perijinan warnet?

jawab:
  • Kalau dulu saya tidak pakai ijin2, paling banter ijin ama rt/rw.
  • Izin? Dulu tidak ada izin khusus, cukup rt/rw setempat (tergantung lokasi).
  • Saat ini mungkin perlu izin, silahkan buka homepage Assosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (www.apjii.or.id), banyak info yang bisa didapatkan.
  • Ijin yg penting itu paling juga dari lisense software yang kita pakai (pake microsoft jelas harus bayar lisensi, klo pake linux gratissss) namun tidak semua orang terbiasa dengan linux.
tanya:
Seberapa penting lokasi/tempat menentukan keuntungan warnet?

jawab:
  • Sebaiknya digabung dengan bisnis lain seperti toko makanan, warung kopi, bakso dll yang sejenis, mengingat waktu pemakai warnet umumnya setelah jam kantor/sekolahan yang ramai. Sayang waktu yang kosong bila
  • tempat yang akan digunakan membutuhkan biaya sewa.
  • Sebaiknya jangan sekedar ikut-ikutan, kecuali yakin dapat melebihi warnet yang ada dan masih banyak calon pemakai (pantau dulu dilokasi sekitar tempat akan dibuka).
  • Lokasi harus pula terjangkau internet yang akan dipakai (cable, adsl, dan/atau wireless).
  • Lokasi paling penting kalau mau buka warnet. Tapi, kalau warnet kita punya kelebihan sendiri, maka walau jauh sekalipun pasti pelanggan tetap datang. cthnya warnet di apartemen laguna. Pelanggannya datang dari luar penghuni apartemen tersebut dan biasanya lokasi mereka tinggal cukup jauh dari pluit. Lelebihan warnet tersebut dalam persaingan harga dan fungsi nge-print yang jauh lebih murah dari franchise Multiplus.
  • Tempat kalau di perumahan juga tridak apa-apa. Kalau tempat tersebut bisa masuk Internet Cable lebih bagus lagi. Coba cari info apakah daerah tersebut masuk jangkauan TV Cable (biasanya kalau sudah masuk TV Cable, tinggal pasang Internet Cable), harus berlangganan tentunya.
tanya:
Untuk Warnet, sebaiknya pakai ADSL atau Wireless?

jawab:
  • Soal pilihan adsl atau wireless tergantung lokasi...soalnya tergantung target market disekitar warnet yg akan berdiri.
  • Rasanya yang paling ekonomis adalah pake media wireless (bila jarak tempat warnet masih dalam radius jangkauan wireless isp) karena dengan demikian hanya membayar koneksi internetnya saja tanpa bayar pulsa telpon, pilih layanan wireless yang unlimited.
  • Jangan memilih isp yg tidak memiliki layanan technikal support.
  • ADSL or WIFI? Bagaiamna kalau mulai dulu dengan dial-up? Tergantung kecepatan/bandwidth yang bisa dicapai, mengingat koneksi ISP di daerah anda.
  • Perlu juga cari info dari awal untuk ADSL or WIFI, kalau sudah terbukti akan lebih murah/efisien baru berlangganan ADSL/WIFI.
  • Sebaiknya pakai Linux, kecuali anda sudah siap beli
  • Kalau bukan untuk game online, pakai Internet dari TV cable juga cukup, klo alternatif lain ya pakai dial up/ADSL. untuk ADSL, ini juga harus di-cek lagi. apakah line telpon di rumah bisa mempergunakan fasilitas ADSL krn tidak semua line bisa memanfaatkan koneksi tersebut.
tanya:
Bagaimana dengan game center?

jawab:
  • Untuk 10 komputer saya anjurkan pakai saja adsl speedy, tapi pilih yang unlimited ya, 3,8juta perbulan + ppn 10%
  • Untuk lebih dari 10 unit, (15-20an) lebih baik wireless, tapi harus pilih yang bonafid.
  • Gunakan MS-WINDOWS yang asli (soalnya sudah banyak sweeping warnet di kota besar).
tanya:
Ada tips agar warnet bisa “laku”?

jawab:
  • Tiap keperluan juga sebaiknya dipertimbangkan. Ada satu warnet yang menyediakan semuanya, dalam arti pc yang di sewakan sudah tersedia: floppy disk, usb, cd rom/dvd rom yang fungsinya memudahkan penyewa untuk menggunakan komputer semaksimal mungkin dan senyaman mungkin.
  • Tapi, tidak semua warnet yang ada memperbolehkan hal ini (alat2 tambahan tadi) karena takut kena virus, bisa memperlambat kineja komputer dan merugikan yg punya warnet.
  • Kalau tau cara atau triknya, hal tersebut menjadi daya tarik tersendiri dan hasilnya warnet yang disebutkan diatas tadi (warnet starcyber: www.worldxian.com) tidak pernah sepi karena semua fungsi yang dibutuhkan tadi bisa dipakai sesuka penyewa komputer.
  • Ada juga yg manambahkan bisa nge-print dan bisa scan. Ini hasilnya juga lumayan karena banyak anak sekolah dan mahasiswa yg ngerjain tugas di warnet, Buat mereka lebih praktis dan betah main di warnet tersebut.
  • Selain warnet, kalau dana terbatas, bisa juga buka rental dengan komputer second. Ini modalnya tidak terlalu besar dan kalau ada di daerah sekolahan atau kampus bisa menghasilkan income yang cukup baik dengan modal sedikit.
tanya:
Bagaimana dengan pemeliharaan dan kelangsungan Warnet?

jawab:
  • Jangan lupa komputer harus dipelihara, diperbaiki dan diganti kalau perlu. Karena user juga males kalau pakai komputer tua. Beli yang branded biar tahan lama tapi ingat tidak bisa diupgrade seenaknya. Jangan lupa pake UPS ya.
  • Teknologi komputer maju terus tiap 3 bulan, usahakan bisa selalu up to date.
  • Antisipasi user yang nakal, gatel tangannya kalau tidak merusak komputer hardware atau softwarenya.
  • Cari admin yang sudah pintar dan bukan carder dan juga paham dengan hardware.
  • Cara operator yang jujur, karena tidak semua fasilitas bisa dicatat di billing. Billing juga bisa dikerjain lho! Operator juga harus ramah dan mau mengajari user2 pelanggan baru.
  • Kalau bisa jangan perang harga, jadi lengkapi fasilitas warnet dengan menyediakan printer digital, scanner, bluetooth, infra merah, dan kabel data supaya bisa juga cetak foto dari camera digital atau hp. Pakai juga webcam, head set dan cdrom, usb drive.
  • Hati2 dengan floppy karena paling gampang bawa virus.
  • Usahakan komputer yang multimedia dan bisa game online walaupun belum tentu user kita perlu game online karena yang terbanyak sih chatting.


Manajemen Waktu

Manajemen waktu adalah bagian yang amat penting dalam menjalankan sebuah bisnis. Apalagi jika anda masih berstatus sebagai karyawan yang mempunyai kewajiban (rata-rata) bekerja dari jam 8 pagi hingga jam 5 sore hari. Merupakan satu tantangan tersendiri untuk berusaha membagi waktu mengatur bisnis dengan pekerjaan kantor -- yang juga masih dibutuhkan sebagai income tetap untuk mendukung bisnis.

Hal inilah yang terjadi pada salah satu anggota Milis Dunia Wirausaha yang beberapa waktu lalu meminta masukan pada forum tentang kesulitannya membagi waktu dalam menjalankan bisnis mpek-mpek yang baru dirintis.

Sebagai gambaran, sang Ibu sudah harus bangun sejak jam 4 pagi untuk menyiapkan dagangan bersama empat orang karyawannya. Jam 6.30 pekerjaan ini sudah harus selesai karena ia harus bersiap-siap mengantar anak ke sekolah dan masuk kantor.

Sepulang kerja jam 6.30 sore, ia segera menjenguk rukonya dengan membawa anak (karena tidak mau kehilangan waktu bermain bersama anak) sampai kira-kira jam 9 malam, setelah itu dilanjutkan acara belanja ke pasar (bila ada dagangan yang habis).

Jam 10 malam saat tiba kembali di rumah, ia tetap melanjutkan aktivitasnya menidurkan anak, menghitung pemasukan dan menyiapkan bahan-bahan yang harus dikerjakan pagi hari berikutnya.

Sepertinya cukup melelahkan ya?

Kurangnya waktu istirahat inilah yang kemudian menjadi salah satu pertanyaan sang Ibu pada rekan-rekan di Milis Dunia Wirausaha. Adakah cara yang lebih pas untuk membagi waktu dalam ia melaksanakna semua kegiatan harian ini?

Berdasarkan jawaban dari rekan-rekan Milis, hampir semuanya menyarankan adanya pendelegasian tugas pada anak buah/karyawan. Misalnya untuk membeli bahan baku.

Cara lain adalah dengan memperhatikan pola bisnis itu sendiri. Apabila usaha anda telah berjalan beberapa waktu, tentu akan semakin jelas pola yang terlihat dalam hal: berapa hari sekali sebetulnya belanja bahan baku perlu dilakukan? Bahan baku apa saja yang paling cepat habis? Bahan baku mana yang dapat dibeli dalam jumlah besar dan bisa disimpan dalam waktu yang cukup lama? Bahan baku apa saja yang memerlukan belanja setiap hari?

Selain itu, hitungan pemasukan dan pengeluaran sebetulnya juga bisa didelegasikan pada karyawan yang telah dipercaya. Manajemen keuangan (pembukuan) yang simple bisa diajarkan pada karyawan, contohnya, untuk pengeluaran pemasukan dibuat dalam satu buku yang harus mereka isi setiap hari.
At the end of the day, anda tinggal mengecek posisi keuangan. Bila perlu, ajari karyawan untuk setor penjualan hari itu ke bank.

Dalam hal ini, kepercayaan adalah hal yang amat diperlukan. Bila ini bisa dilakukan, maka anda bisa melakukan pengecekan atau kompilasi hanya diakhir minggu misalnya.

Apabila sangat diperlukan, mungkin anda memerlukan seorang partner. Dari sisi pemasukan, berarti laba yang semakin kecil karena harus dibagi dengan partner anda. Tapi sisi positifnya adalah pembagian waktu yang lebih longgar.

Dari beberapa masukan, adapula anggota Milis yang berpendapat bahwa sepertinya, fokus pada satu pekerjaan adalah hal yang mutlak untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Namun sebagian besar justru belum bisa melakukan hal ini karena masih menghadapi dilema dalam hal pemasukan tetap yang justru membantu terlaksananya bisnis - yang suatu saat diharapkan akan menjadi pekerjaan utama dan satu-satunya.

artikel terkait
Antara Waktu dan Mimpi
http://www.bundainbiz.com/2005/06/antara-waktudan-mimpi.html


Bisnis Daycare

Saat ini cukup banyak daycare yang bermunculan di Jakarta dan kota-kota besar di Indonesia. Apabila ditelaah lebih jauh, sepertinya ini bisa menjadi salah satu celah bisnis yang dapat dikembangkan. Namun sebelumnya, ada baiknya anda menyimak diskusi Milis Dunia Wirausaha beberapa waktu yang lalu saat membahas tentang latar belakang dan kemungkinan pengembangan daycare center di Indonesia.

Secara umum, tentu anda setuju bahwa sebetulnya bukan 'budaya' orang Indonesia untuk menitipkan anak di daycare, kita lebih merasa 'aman' bila anak-anak dijaga anggota keluarga atau pembantu/baby sitter dirumah.

Namun, bila diperhatikan ternyata kebutuhan akan daycare pun semakin meningkat. Daycare yang saat ini berkembang adalah yang umumnya berada di daerah yang ekonomi kuat seperti Kemang, Kebayoran Baru, Kelapa Gading, Sunter dimana hampir sebagin besar mengarah pada pre school yang notabene adalah Play Group dengan harga yang relatif mahal.

Sedangkan untuk daerah ekonomi yang sedang, marketnya sepertinya masih kurang bagus alias belum banyak yang berhasil.

Ada beberapa alasan orang tua menitipkan anak pada sebuah Daycare:

-Anda tidak dapat berada di lingkungan anak anda selama satu hari penuh karena alasan pekerjaan. Dilema ini umumnya dialami pada Ibu bekerja walaupun bukan berarti tidak ada Bapak-bapak yang masuk dalm kategori ini.
-Dapat menghemat pembelian mainan-mainan yang diperlukan bila si anak sendirian di rumah. Mengurangi berkunjung ke tempat Playground dimana rata-rata adalah Rp. 30.000 per kunjungan.
-Baby Sitter umumnya bukan seorang educator atau seseorang yang mampu untuk menjadi teman yang kreatif, dinamis dan penuh kasih sayang.(ini secara general tentunya)

Mungkinkah daycare memasyarakat dikalangan menengah kebawah? Beberapa masukan dan usulan dari anggota Milis Dunia Wirausaha yang mungkin sedikit idealis namun bisa memberikan gambaran daycare yang diinginkan para orang tua:

Adanya pembagian daycare yang jam-jaman atau yang member.
-Yang member mungkin dibutuhkan ibu-ibu yang bekerja full time.
-Yang jam-jaman mungkin dibutuhkan bagi ibu-ibu yang punya keperluan pergi keluar rumah tapi tidak bisa membawa si kecil atau mungkin lebih tepat disebut tempat penitipan anak?

Hal inilah yang dilakukan salah seorang anggota milis yang membuka daycare di areal toko grosir yg cukup besar di Meruya. Jadi daycare ini umumnya menerima penitipan anak saat orang tuanya berbelanja.

Daycare yang tanpa fasilitas tapi tetap 'maju'? Mengapa tidak? Bisnis ini adalah bisnis kepercayaan.

Salah seorang anggota milis menceritakan bahwa disekitar lingkungan rumahnya, ada seorang tukang bakso yang membuat day care dirumahnya.
Kira-kira ada 10 orang anak yang dititpkan, padahal hanya tersdeia dua ruangan berukuran 3x4 m, yang stau untuk tidur yang satunya lagi untuk bermain dan makan. Biayanya? Hanya Rp 10,000 per hari tanpa ada batasan harus diambil jam berapa. Makan disediakan oleh orang tua.

Walaupun demikian, pemilik daycare haruslah memperhatikan beberapa hal berikut:

-Apa dan siapa keluarga yang bisa dihubungi kalau terjadi apa-apa dengan si anak.
-Apabila si anak notabene sakit waktu hendak dititipkan, apakah sebaiknya pihak daycare dengan tegas menolaknya?
-Bagaimana bila anak sedang dititipkan di daycare jatuh sakit?
-Siapa yang menyediakan makanan dan minuman si anak?
-Masalah kebersihan baik mainan, ruangan, kamar kecil dan lain sebagianya haruslah jadi salah satu pertimbangan utama pengelola daycare.

Kelebihan daycare yang bisa ditawarkan antara lain:
-Adanya education mission, dimana anak-anak hanya diberikan permainan/games yang interaktif dan edukatif, mislanya dengan aneka permainan tradisional jaman dulu.
-Belajar bahasa Inggris sederhana.
-Pegawai yang benar-benar mencintai dan concern dengan dunia bermain sambil belajar sang anak.


Sharing Profit

Bekerjasama dengan seorang partner bisnis dalam hal permodalan adalah hal yang biasa dalam dunia wirausaha. Anda bisa menanamkan modal dengan jumlah yang sama namun bisa juga berbeda, begitu pula dalam hal lingkup pekerjaan. Perbedaan-perbedaan ini akan menyebabkan pembagian keuntungan bersih yang berbeda pula. Asalkan hal ini sudah disepakati dari awal dan lebih baik lagi bila tertulis dalam sebuah perjanjian, bukanlah masalah.

Seorang anggota Milis Dunia Wirausaha kebetulan mengalami kondisi yang sesuai dengan paragraf diatas. Kerabat dekatnya mempunyai keahlian memasak namun tidak punya modal untuk membuat rumah makan.

Bagaimanakah pembagian profit yang sebaiknya dibicarakan dari awal apabila ia akan mengeluarkan modal untuk bisnis rumah makan tersebut?

Beberapa masukan dari anggota Milis Dunia Wirausaha terangkum berikut ini:

-Harus disepakati kedua belah pihak berdasarkan hak dan kewajiban serta tanggung jawab masing-masing.

-Tergantung pada kondisi. Umumnya, pelaksana: pemodal = 60 : 40 atau 70 : 30, tergantung kondisi dan kesepakatan awal.

-Sikon ini juga bisa tergantung nilai tawar masing-masing. Biasanya setelah berjalan, pelaksananya yang akan memiliki nilai tawar, apalagi jika rumah makannya laris. Bisa saja ia tawarkan keahliannya ke orang lain. Nah, dalam posisi seperti ini ia bisa saja menaikkan prosentase bagiannya.

-Perlu dibuat perjanjian tertulis mengenai hak dankewajiban antara pemilik modal dengan pelaksana walaupun degan kerabat dekat.

-Ada yang berpendapat bahwa bisnis dengan kerabat sendiri, harus lebih jelas segala sesuatunya, karena apabila terjadi kesalahpahaman dapat merujuk pada kesepakatan perjanjian sebelumnya agar tidak merusak tali kekerabatan. Berbeda dengan bila kita menggaji orang yang dapat kita putus sewaktu-waktu.

-Disisi lain, ada pula alternatif lain yang mengusulkan untuk menggaji saja kerabat tersebut bila ia setuju tentunya.


artikel terkait:
Partner Bisnis
http://www.bundainbiz.com/2005/07/partner-bisnis.html


Why People Failed In Network Marketing, Part II

***
"You can't change from a negative mindset to a positive mindset without changing from negative talking to positive talking. To do that, you must change the input from negative to positive."
:::.Shad Helmstetter, Ph.D.::::
***

Masih ingat dengan artikel yang ditulis oleh Dini Shanti mengenai Mengapa Orang gagal Di Bisnis Network Marketing?

Ketika artikel ini menjadi topik diskusi di Milis Dunia Wirausaha beberapa waktu yang lalu, ternyata sangat banyak tanggapan yang masuk. Berikut ini kami telah pilih dan rangkum beberapa tanggapan menarik yang masih berkaitan dengan topik Mengapa Orang Gagal Di Bisnis Network Marketing, yang kemudian berkembang menjadi bahasan Kegagalan Bisnis pada umumnya, beberapa usulan dan bahkan contoh pengalaman.

Terima kasih pada para DWers atas sharing pengalamannya.

Semoga Anda juga ikut dapat menarik hikmah dari diskusi seru di Milis Dunia Wirausaha yang berikut ini:

Banyak faktor mengapa dan bagaimana orang berhenti dari bisnis, dan lebih mencari 'keamanan' dan 'kenyamanan'.

Saya punya temen, kisah nyata, dari keluarga pebisnis walopun di kuadran S, semenjak kuliah, sudah memenuhi kebutuhan sendiri dengan berjualan catering, jualan pakaian, dsb., sangat mandiri lah pokoknya,lulus kuliah, langsung terjun di bisnis di Bandung dengan membuat tim, dan karena punya jam terbang paling tinggi, dia yang menangani bisnis tersebut secara langsung.
Yang lainnya, menganggap hal itu sambilan, jadi pada
kerja kantoran, karena kuat di nilai modal investasi.

Sementara temen, yang jadi eksekutif bisnis, cuma punya modal tenaga. Pada tahun2 awal sukses, nggak ada masalah. masuk tahun ketiga, berencana ekspansi dengan bantuan pinjaman bank. dan Gagal. Ketika "tim pencari emas tidak menemukan emasnya, dan didera hujan dan badai, maka mereka tunggang langgang menyelamatkan diri masing-masing".

Temen tersebut menanggung hutang sendirian, cara yang aman adalah mencari pekerjaan kantoran, sampai hijrah ke kota lain, untuk melunasi hutang2nya. setelah lunas, akhirnya kembali lagi, menikah, dan menderita business-phobia yang teramat akut. Selalu sinis jika diajak bicara bisnis, teamwork, financial-freedom dsb....

Bagi saya, hikmahnya, saya yakin dengan bisnis yang saya rintis,tapi cerita di atas juga membuat saya selalu mawas diri.
Mungkin saja 5 atau 10 tahun yad, saya adalah teman saya itu. (MAA)


terima kasih sharing nya, saya rasa ini bisa jadi masukan bagus untuk kita semua... seperti di tulisan saya, kita belajar dari kesalahan, dan bisa jadi itu kesalahan orang lain.. pengalaman adalah guru yang paling baik...

dari cerita ini bisa kita ambil pelajaran sbb:
- perencanaan bisnis yang matang
- pemilihan partner yang lebih selektif

cerita dari saya:
bapak saya adalah pebisnis sejati dari dia masih muda.. pas saya pertama kali masuk dunia kerja, sayatidakbisa ngerti banget pekerjaan seorang pelaku bisnis. karena buanyak nya hutang..kalau di tanya, pa, kok punya utang banyak banget sih? dia jawabnya:tidak ada pelaku bisnis yang tidak berhutang...wah aku sendiri tidak tau deh bener nya statement itu dalam masa sekarang..

tapi intinya, menurut papa saya, orang bisnis itu tidak harus menggunakan dana pribadi dan harus bisa mengelola hutang bisnisnya dengan baik...apa ini artinya gali lobang tutup lobang?
who knows.. ntar tak tanyain papa deh hehe...(D)

Kalau boleh nambahin, stamina mental yang kuat dan tahan banting, apalage pada saat2 tertentu bisnis dan ini sering, butuh konsentrasi super, apalagi bisnis punya dinamika yang luar biasa. Meminjam kata2 Al Pacino di Heat, business is "Disaster Zone", bukan zona nyaman, pulang jam 5, jam 7 udah nonton tivi di rumah, tidur 8 jam sehari.... siap2 aja lagi tidur, dapat telpon, proses produksi macet gr2 ini atau itu, siap2 tabah ngatur jadwal sampe2 berkhayal seandainya sehari itu lebih dr 24 jam,(NN)

Kalau menurut Purdy Chandra di buku Menjadi Entrepeneur Sukses, ini namanya BODOL alias Berani Optimis Duit Orang Lain..... (NN)

***
"A wise man will make more opportunities than he finds."
-Francis Bacon
***

Tantowiyahya yang di who wants to be milionare itu lho, katanya ditanya oleh bule di eropa sana 'kenapa blm pernah ada yang raih 1M di Indonesia?' - jawabnya tipe orang indonesia umumnya cari aman, jarang yang berani ambil resiko, bukan tipe spekulan - begitu katanya di tv.

Bisa dibilang yang sedikit dicukup-cukupkan asal tidak ngutang, asal tidak capek, asal tidak ada ancaman kenyamanan, asal tetap nyenyak tidur.

Cerita teman kita, ketika temannya serius berbisnis dan satu saat ditinggal teman2nya, ia menjadi stress dan apriori berbicara tentang bisnis - rupanya kekecewaannya sudah sampai menembus tulang ubun2.

Para motivator bisnis bilang 'jangan pernah berhenti, kalau jatuh bangun lagi' begitu selamanya.

Nah, pokok soal kita: 'kenapa orang gagal di bisnis ?

Gagal berarti sudah dijalani, ya toh ?

Di atas dijawab 'banyaklah faktornya', seperti ditipu kawan, kehilangan pendukung, kehilangan backing, salah hitung, kurang persiapan, salah urus, tdk membaca gelagat pasar, tdk mau perubahan pdhal dunia sedang berubah, kurang keterampilan, kalah bersaing, image buruk para pelakunya, layanan jelek, dukungan financial amat lemah, and .... so on.

Kalau mau didaftar, jumlah kambing2 hitam ini mbanyak sekualiii, jadi saking banyaknya, orang bijak bilang: 'gali potensi anda, itulah yang dieksploitasi untuk melahirkan hasil' - dan kalau masih bisa, satu demi satu hilangkan atau minimalkan kambing2 hitammu itu.

Kalau sampai stress, bisa jadi ybs tidak pernah siap utk merugi, bisa jadi karena terlalu mengandalkan pertemanan dan karenanya prosedur formal bisnisnya dianggap bisa diabaikan - padahal ketika muncul masalah maka bahasa hukum akan berbicara dan
membutuhkan fakta2.

'Anda dan saya tak perlu wanti2/persiapan apapun untuk masa yang akan datang jika selamanya segala sesuatunya tidak berubah'.

Jadi betul kata yang sdh mengalami atau menganalisa pengalaman orang lain bhw ibarat perundingan atau perencanaan atau perang, kita perlu mempunyai beberapa skenario atau alternatif yang akan dipilih berdasarkan analisis atas kondisi riil atau prediksi masa datang.

Gitu aja dulu ya obrolannya, saya sendiri bukan pebisnis lho, justru lagi pingin punya bisnis sendiri, habis selama ini hidup ditakari alias nguli di kantoran.
(BR)


kira2 siapa ya yang tidak suka dapat duit banyak?? semua pasti suka. Kira2 siapa yang suka dibentak2 sama atasan?? saya yakin semuanya tidak ada yang mau

kalau kerja di kantoran saya yakin minimal dari kedua hal diatas pasti akan dialami seorang pekerja. Tapi kalau tidak jadi pekerja darimana bisa dapat uang? dan jawaban yang pantas untuk kedua hal diatas memang bisnis..

Tetapi menjadi sayang sekali ketika orientasi pertama kali terjun ke bisnis adalah karena uang. Tidak salah memang, karena memang uang salah satu tujuan mengapa orang terjun ke dunia bisnis.

Ada orang bijak yang mengatakan kepada saya:" uang itu ibarat binatang bertenaga super yang berkaki banyak, bersayap banyak "

artinya apa: percuma saja mengejar uang, karena dia lari dan terbangnya cepat sekali, secepat kilat..

Jadi kalau pingin dapat uang, amati saja perilakunya dan jika sudah mengenalnya mending dibuatkan jebakan saja.. nanti kan datang2 sendiri..

Kembali ke bisnis,kenapa orang gagal ke bisnis,saya yakin karena lupa mengecek persenjataan dan amunisinya selain karena peta pertempuran yang harus ditaruh di kantong saku ternyata ketinggalan di rumah ketika kita sudah berada di medan tempur..
o iya, satu lagi, lupa berdoa kali ya...hehe..akhirnya, pulang2 ya babak belur,dan menjadi trauma. (NN)


Mengutip pernyataan dalam artikel Mengapa Orang Gagal Di Bisnis Network Marketing?
"Beruntunglah mereka yang saat ini masih menjadi pekerja kantoran, tetapi sudah terbuka pikirannya untuk memulai suatu bisnis. Mereka dapat mengandalkan uang gaji bulanan untuk kebutuhan sehari-hari, sementara mereka merintis bisnis mereka"

Saya termasuk mereka yang beruntung speerti itu sepertinya. Saya mulai belajar bisnis ketika masih kerja kantoran 3 tahun yang lalu. Saya lakukan itu karena saya sebenarnya kurang berani mengambil resiko, dan juga belum berani meninggalan kenyamanan sebagai karyawan yang penghasilannya tetap. Tapi memang capek banget karena harus kerja double.

Tapi sisi positifnya, selama masa - masa awal usaha yang lebih banyak gagalnya ketimbang berhasilnya, saya tidak terlalu stress, karena masih ada pendapatan tetap dari kantor untuk biaya rutin rumah tangga dan bersenang-senang.

Selain itu masa ini jadi masa transisi buat saya , buat belajar dari mental " karyawan" menjadi mental " bisnis". Belajar cara "menjual barang" mengatasi rasa malu karena jualannya ditolak dan gak laku.

Setelah saya rasa cukup aman dari segi perkembangan bisnis dan keuangan, baru 1 tahun yang lalu saya berani memutuskan untuk berhenti kerja kantoran (setelah 10 tahun saya kerja kantoran) untuk serius hanya mengurusi bisnis ini.

Terus terang, dibandingkan kerja kantoran yang teratur jam kerjanya, punya bisnis sendiri jauh lebih capek, apalagi untuk usaha UKM seperti saya.

Suami saya sering bilang, saya owner merangkap direktur, merangkap finance director, merangkap purchasing manager, merangkap sales person, merangkap kurir dan merangkap driver juga. Belum lagi harus mengurus karyawan yang sering banyak ijinnya, minta keluar dan juga pinjam uangnya. Kebayang kan begitu banyak yang harus diurusin. Plus waktu kerja yang jauh-jauh lebih panjang dari jam kerja kantoran, walaupun ada juga sisi positifnya, saya lebih fleksibel mengatur waktu kerja.

Sampai sekarang, dibanding gaji saya dulu waktu kerja kantoran, penghasilan saya dari bisnis ini masih lebih kecil. Tapi saya enjoy aja, mungkin karena mentalnya sudah bukan karyawan lagi. Saya sudah gak kepingin kerja kantoran dari jam 7 pagi sampe jam 7 malem lagi (plus macet kan) Saya sih optimis, selama ada komitmen dan rencana kerja yang jelas, semoga dalam 2 tahun kedepan sudah menjadi jauh lebih besar.

Jadi buat rekan2 yang mau punya bisnis sendiri, memulainya sambil kerja kantoran itu cara yang aman. Keuangan keluarga tidak terganggu. Kalau bisnisnya kemudian diperkirakan cukup berhasil tinggal resign kerja, kalau tidak kan bisa kerja kantoran lagi.(JN)


Menurut saya, orang gagal bisnis karena masih ada tempat untuk kembali.(RZ)


Hmmm ... ada satu fenomena menarik tentang wirausaha ini. bahkan mungkin bisa jadi ini dampak negatif dari "wabah" wirausaha, termasuk kuadran-nya cak Kiyosaki :D

dalam dua hal tadi, wirausaha dan kuadran, posisi pegawai, karyawan, pekerja jadi dipandang rendah banget. bahkan bisa membuat seorang karyawan terjun di dunia bisnis bukan karena dia pengen punya duit banyak, tapi cmn karena malu, merasa terhina dengan bekerja hanya sebagai seorang karyawan. ini bisa menjadi negatif, karena di satu sisi saat dia sebagai "pegawai", dia tidak bisa maksimal karena dia merasa terhina melakukan apa yang dia lakukan sekarang, dan disisi lain, yaitu sisi "wirausaha", dia belum siap karena memang dia menerjuni dunia itu diawalnya tidak dalam kerangka berpikir yang tepat.

padahal jika dipikir, apalah artinya pengusaha tanpa adanya karyawan? tidak ada apa2nya. jika semua orang menjadi pengusaha, trus yang ngetik surat jalan tiap hari sapa? yang bikinin kopi, bersihin ruangan? atau yang teratas, apalah artinya bisnis owner tanpa seorang manajer??? none sense

mungkin ada yang pernah denger dengan istilah intrapreneur. seorang intrapreneur dan entrepreneur memiliki sifat yang sama,yaitu kepekaan, inisiatif, kreatif dan risk-taking. namun konteks keduanya berbeda. seorang entrepreneur tidak akan bisa maksimal jika dia bekerja untuk orang lain, sedang intrapreneur sebaliknya. dia akan bisa maksimal jika dia bekerja untuk orang lain.

ada 1 kondisi yang terjadi di Indonesia yang membuat intrapreneur sulit untuk berkembang, yaitu bentuk penghargaan "atasan" terhadap prestasi bawahannya. mereka sebagian besar menganggap bahwa uang sudah sangat menghargai, atau malah yang pulang parah, mereka menganggap bahwa itu sudah kewajiban mereka. yah, masih banyak yang perlu kita benahi di bangsa kita ini ..... (RTI)


Meskipun awalnya aku sempat mau mundur jadi karyawan, karena memang udah jenuh banget 13 tahun jadi karyawan yang begini2 saja.., 8 to 5 + macet + capek!

Tapi untungnya aku dapat 'pencerahan' dari suamiku, katanya.. hasil dari bisnis kecil ini belum kliatan.. dan aku masih bisa nyambi bisnis ini tanpa harus keluar dari pekerjaanku, dsb,dsb... Nyatanya memang bgitu, beruntung banget aku dulu tidak keluar... karena selain masih dapat gaji yang bisa aku andalkan (karena hasil dari bisnis kita belum seberapa), aku juga bisa menggunakan fasilitas kantorku untuk promosi dll.. (paling gak, telpon dan promo di internet bisa gratis..) hehe..

Mungkin, 1-2 tahun lagi baru dipikirkan, apa aku masih mau jadi k aryawan 8to5.. atau jadi karyawan all in di bisnis sendiri.. (HD)

Seringkali para motivator enterpreneur terlalu kebablasan mengagungkan prestasinya di bidang enterpreneur, hingga kadang kurang menghargai prestasi atau posisi di bidang lain. Seolah-olah kesuksesan tertinggi adalah jika sudah bisa menjadi enterpreneur. Wabah ini bisa dibaca dari tulisan2nya Pak Purdie, Kiyosaki, atau
bukunya Eddy "untuk kaya ngapain sekolah..."...

Padahal, jika saja semua orang ternyata berjuang untuk menjadi enterpreneur, maka rusaklah ekosistem kehidupan manusia. Karena seperti kata bang Rhoma Irama, bahwa sudah sunnatullah hidup ini sudah ada tingkatan masing-masing dan berbeda satu sama lain, agar bisa saling membutuhkan.

Yang paling betul adalah memaksimalkan potensi profesinya. Kalau memang berpotensi jadi pengusaha, ya kembangkan kemampuan enterpreneurnya. Kalau potensinya bagus kalau jadi abdi negara, ya silakan jadi pegawai negri atau tentara. Kalau berjiwa pendidik, jadilah ustadz atau guru yang sejati. Dan seterusnya.

Jangan sampai motivasi untuk berwiraswasta malah menurunkan produktivitas, karena yang bankir pengin bisnis, dokter pengin juga bisnis, PNS pengin bisnis (ini kadang bs dimaklumi, penghasilannya terbatas), polisi dan tentara pun ingin bisnis.
Jadinya, yang nggak bisa bisnis maksain bisnis. Akhirnya, malah tatanan etika bisnisnya hancur berantakan.

Contoh, berapa banyak pihak swasta yang kelimpungan karena harus bersaing dengan birokrat yang ikut-ikutan bisnis. Biaya pendidikan jadi tinggi karena guru dan pejabat diknas juga bisnis. Keadilan jadi mahal karena pengacara, jaksa & hakim
juga pengin bisnis. Walah.. berat deh..... kalau semua harus jadi enterpreneur.
(SH)


Sekarang memang merebak orang kantoran berbisnis, Diantara temen kantor saya, ada yang kerja kantoran sbg hanya untuk pengisi waktu, hobi, pergaulan, medical gratis, asuransi, dll, Tapi fokus nafkah mereka di bisnis sampingan yang mereka geluti, Karna hasil bisnis sampingannya jauh lebih besar dari gaji kantorannya, Selain itu, gajinya sampingan bisa dinaikkan semaunya asal jago berbisnis, beda ama gaji
kantorannya,

Saya sudah mencobanya sejak setahun lalu, meskipun rugi terus, tapi keutnungannya jauh lebih banyak, Seperti ada dunia yang beda selain jam 7- 4 sore, silaturhmi nambah, seneng bisa gaji orang, dan berkah...,hidup dengan sedikit masalah, Yang penting jadi terbiasa duit amblas, kan hidup jadi lebih variatif dan berwarna...
(TAF)


Mengutip beberapa tulisan dari artikel Mengapa Orang Gagal Di Bisnis Network Marketing? ada benarnya, "Jadi punya bisnis mahal donk? karena kita tetap harus
punya uang untuk kehidupan sehari-hari? Benar, harus ada harga yang dibayar selain dalam bentuk materi, seperti waktu dan mental yang kuat. Apalah artinya pengorbanan
untuk hidup dibawah garis standard kita dalam beberapa tahun pertama, bila akhirnya kita dapat mencapai kesuksesan sejauh pendapatan yang tak terhingga dan waktu luang yang tak terbatas?"

Dan itulah yang saya alami sekarang ini, disaat saya baru merintis suatu usaha dalam beberapa bulan ini sang istri mempertanyakan hasil dari kesibukan , kegiatan yang hingga tengah malam, yang sering pulang telat dari tempat kerja ( yang kebetulan saat masih sebagai pegawai yang ingin punya usaha sendiri). (NR)


mungkin perlu menyamakan persepsi dulu antara suami dan istri. Bisa dengan diskusi, atau di-cashflow-quadrant-kan dulu, atau perjanjian seperti, sabtu-minggu full buat keluarga, atau pake cara saya, nyari dukungan dr anak (anak saya 5th), kalau lagi jalan bareng, sering saya input ttg indahnya berwirausaha, tentunya dengan bahasa yang dimengertinya.

[sekarang ini saya bingung, mungkinkah saya pertaruhkan gaji saya demi terwujudnya usaha yang mandiri?, disisi lain memang tidak adanya modal, tolong dong rekan2 kalau
ada info usaha yang menggunakan sedikit modal]

pake cara Purdy aja mas, BODOL, alias berani optimis duit orang lain. amannya pake step, kali ya. kalau kami sbg tim bisnis merumuskannya bgn: intinya di cashflow, genjot penjualan, bikin sampe stabil penjualan, baru ekspansi ke BODOL, cari investor atau pinjaman. kalau belum stabil, jgn pinjem dl. Trus mungkin sedikit bocoran biar lancar BODOLnya, menurut salah satu info, investor atau bank acuannya menggelontorkan dana antara lain: laporan keuangan, laporan pajak tahunan, lokasi usaha, dan rekening tabungan bank.

jadi kalau misalkan udah niatan cari investor, bs tuh beberapa direkayasa misalkan perbanyak pajak yang disetorkan, jadi pajak yang kita setorkan lebih banyak dari yang biasanya, gapapa kan korban misalkan 5 juta utk dapat pinjaman 100jt. sederhananya, kalau pajak yang kita setor banyak, berarti bisnis kita sehat.

rekening bank bisa dengan menambah frekuensi lalu lintas uang, bisa pake cara dana pribadi dan bisnis dicampur dl, lbh mantep lagi kalau pelaku bisnis ada beberapa orang, jd ada kesepakatan bhw ini demi kemajuan bisnis.

lokasi usaha. kalau bisnis kita jasa, perbagus interior, atau display, barang yang dipajang diperbanyak. ibarat kata, "kulit" yang indah cerminan dr 'badan" yang sehat kan? kalau bungkusnya bagus, jls terbayang isinya enak? Gak mau dong investor suruh minum anggur terenak kalau pake gayung. Kemasan dan tampilan penting :)

tapi tidak tau ya, info ini termasuk unsur penipuan atau ga, cuma kalau saya perhatiin, memang saat ini malah lebih banyak orang yang "suka dibohongi" daripada "penjelasan sejujur2nya".... (SSS)


ini kiat kan gak fully fiktif, tapi ini dr pengalaman beberapa orang, biar kata presentasi bagus, prospek bisnis dijelaskan dengan mantap, dan bagi hasilnya oke, tapi 4 poin itu jg jd acuan

oiya mgk perlu ditambahi, company profile, portfolio, katalog produk yang bagus, kartunama, kop surat juga jadi pertimbangan....menurut saya, kulit tetapi penting, krn investor atau bank, melihat penampilan bisnis kita, pertamanya jelas dari penampilan luar kita.....(NN)


mungkin itu lah sebabnya kenapa banyakan orang yang jadi pekerja kantoran ketimbang jadi pelaku bisnis...kalau saran ku, bertahan lah, yakinlah kalau bisnis yang sedang anda rintis ini akan membuahkan hasil suatu saat nanti.. tapi tentunya diisi dengan kerja pintar (bukan kerja keras loh hehe) , konsistensi dan semangat yang tinggi..

kakak saya, istrinya kerja kantoran, sementara dia merintis bisnis, dan dari awal sudah dibicarakan bersama kalau selama dia masih merintis bisnis, jadi gaji si istri yang dipakai untuk kebutuhan sehari2

kalau soal kerja banyak tapi belum ada hasil, ya memang begitu itulah suatu 'bisnis'....

saya sendiri awalnya memilih usaha network marketing karena modalnya kecil, bisa di cicil pula.. saya pakai kaca mata kuda, tidak peduli orang ngomong apa soal bisnis m.lm asal bisa saya kerjakan di waktu luang ...

dari bisnis pertama saya, akhirnya kira-kira dalam 6 bulan lah saya dapat pendapatan rutin yang sudah cukup besar.. (waktu itu saya kerja kantoran tuh, jadi uang gaji saya alokasikan untuk rumah tangga) nah terus uang dari bisnis pertama ini, saya pakai untuk modal bisnis kedua... masih network marketing juga..

sekarang bisnis kedua udah bisa ngasih income tetap dan lumayan besar, saya udah bisa resign kantor..
dan next step (lagi ngumpulin modal nya) baru saya mau merambah ke bisnis non network marketing.. pengennya sih buka bengkel nih tapi belum tau juga... (DS)

memang semua itu ada kompensasi-nya. kalau maucepet ada hasil, modal harus gede. kalau mauaman, lama bisa ngerasain hasilnya. kalau maumurah, aman (baca:m.lm) harus pake kacamata kuda :D hehehehe. ketawa sendiri saya denger pendapat mba. tapi saya acungi jempol orang2 yang tekun di m.lm (ga termasuk saya), soalnya bayangkan.
kalau cmn jualan trus ditolak si biasa, tapi kalau jualn aja belum sudah diusir2, dan malah bisa sukses. hehehehe. saya akui saya belum bisa seperti itu :)

sebelumnya saya minta maaf pada beberapa pihak yang merasa tersinggung. saya pernah dengar sebuah pendapat yang beredar diantara etnis tiong-hoa. "kalau kamu usaha pake uang sendiri, kamu itu bodoh". dan saya langsung tanya "kalau usahanya berhasil?"kata dia, tetep bodoh.

orang uangmu sendiri. saya juga pernah denger, akhir tahun 2003, total dana deposito sebesar kurang lebih 90 T, CMIIW, berarti sebesar itu pula dana "nganggur". jadi sebenarnya peluang untuk dapet inves itu lumayan ada. saran saya pribadi , kalau mau mimpi (baca:bisnis) sekalian gede aja, jangan tanggung. karena lebih mudah mendapatkan investasi 40M didanding 1M, susun bisnis plan yang lengkap bin komplit, bagus (bisa tanya sana tanya sini. website-nya juga ada. pernah dibahas disini
kalautidaksalah). trus ikut komunitas2 pengusaha. biasanya mereka ada informasi seputar investasi (RTI)


Sedikit rangkuman dari diskusi diatas, bahwa dalam memulai sebuah bisnis, traditional biz ataupun net.work marketing, m.lm,
ada beberapa hal yangpelru disiapkan, al:

- jeli memilih bisnis
- membuat perencanaan bisnis yang matang
- pemilihan partner yang lebih selektif
- stamina mental yang kuat dan tahan banting
- berani ambil resiko dengan segala pertimbangan dan plan A, plan B, bahkan plan jika harus merugi.
- Para motivator bisnis bilang 'jangan pernah berhenti, kalau jatuh bangun lagi' begitu selamanya.
- menyiapkan beberapa skenario atau alternatif yang akan dipilih berdasarkan analisis atas kondisi riil atau prediksi masa datang.
- perlu ada komitmen dan rencana kerja yang jelas
- perlu menyamakan persepsi dalam satu keluarga (suami istri) bila berwirausaha.

(Nadia Yuniardo)


Pendirian Badan Usaha

Banyak calon-calon entrepreneur yang masih belum mengetahui langkah-langkah yang harus diikuti dalam dalam mendirikan Badan Usaha seperti CV, UD, dan PT.

Berdasarkan masukan dari para anggota Milis Dunia Wirausaha beberapa waktu yang lalu, inilah beberapa step yang dapat anda ikuti dalam mengurus pendirian badan usaha tersebut.

Pada dasarnya, ada prosedur yang “mudah” namun biaya relatif tinggi, yaitu menggunakan jasa orang lain (biro jasa). Jadi, mulai dari pembuatan sampai nanti laporan-laporannya, dikerjakan oleh orang yang kita “sewa” tersebut.

Biaya
Berdasarkan pengalaman beberapa anggota Milis DW, perkiraan biaya pembuatan CV di Surabaya sekitar Rp.2jt-3jt (termasuk biaya pembuatan akte pendirian sekitar Rp. 300-500rb) -- tahun 2004. Untuk PT sekitar Rp. 7jt-8jt. Sementara itu, untuk laporan bulanan dan tahunan, ada rekan anggota Milis DW yang membayar sekitar Rp 100rb per bulannya (ke orang yang mengerjakan atau biro jasa tersebut).

Ada pula yang mengeluarkan biaya ke biro jasa (bisa dilihat dari iklan koran) sekitar Rp 1,2jt sudah termasuk biaya domisili perusahaan, selain itu ada yang merinci sbb:
1. Akta notaris Rp. 400rb (Siapkan KTP dan KK)
2. SIUP Rp. 300ribu
3. TDP Rp.100-200rb
4. NPWP Rp.200 ribu
5. Surat ijin domisili Rp.50ribu

Biaya trenyata cukup bervariasi, kadang tergantung dengan siapa kita berhubungan di tempat-tempat pengurusan

CV:
1.
Ke Notaris untuk membuat akte pendirian.
2. Setelah itu kita minta surat pembuatan NPWP ke Desperindag.
3. Mengurus surat domisili perusahaan ke RT, RW, Kelurahan, Kecamatan untuk kemudian dibawa ke kantor pajak tingkat camat.
4. Setelah mendapatkan NPWP perusahaan, kita serahkan kembali ke notaris untuk didaftarkan ke pengadilan untuk kemudian mendapatkan Akte Perusahaan.

Konsultasi ke Notaris juga bisa dilakukan untuk laporan pajak bulanan.

Ada yang menceritakan pengalaman dalam hal mengurus laporan pajak: Seandainya terlambat maka lebih baik tidak usah diurus sama sekali karena orang pajak tidak akan tahu. Justru saat kita laporan maka kita akan didenda. Ini untuk kasus usaha yang belum terlalu besar alias masih merintis, ditulis nihil pun bisa.

Untuk laporan tahunan, direktur utama harus punya NPWP pribadi.

Ada pula, anggota Milis DW yang mengikuti langkah-langkah berikut dalam pembuatan CV:
1. Akta Notaris. Pendaftaran akta notaris ke departemen kehakiman.
2. Tanda daftar peruahaan (TDP) ke Deperindag.
3. Surat Ijin Usaha perusahaan (SIUP)
4. NPWP (banyak klien yang akan meminta NPWP badan usaha sehingga dianggap cukup perlu)
6. Surat ijin domisili ke kelurahan.
7. Untuk yang mau membuka usaha catering, harus ada surat dari dinas kesehatan

Secara Kepengurusan:

UD bisa perorangan.
CV minimal harus ada 2 orang karena ada dua kepengurusan, persero aktif dan persero pasif. Kalau disamakan di PT, persero aktif itu direksi sedangkan persero pasif itu komisaris.

Beberapa instansi (terutama BUMN), lebih mengutamakan kerjasama dengan badan usaha berbentuk PT.

Bila terjadi kebangkrutan:

PT: yang disita hanya sebatas modal awal.
CV dan UD: “dikejar” sampe harta paling pribadi (untuk CV, hanya persero aktif yg dikenakan sanksi ini) karena sistemnya penggabungan harta.


Serba Serbi E-Commerce / Internet Business

Step by step to online business click here

Saat ini, hampir semua calon konsumen menanyakan, “Ada websitenya nggak?” apabila ditawari sebuah produk, jasa atau pilihan berbisnis. karena itulah, kini, keberadaan sebuah Toko Online / internet marketing system menjadi hal penting dalam menjalankan business, baik berjualan barang maupun jasa.

Masalah apa saja sih yang ditemui saat telah memiliki Toko Online / online shop? Siapa sebetulnya yang menjadi target customer? Apakah intenational atau tetap nasional? Satu hal lagi yang harus dipikirkan adalah masalah pembayaran, pemesanan, pengepakan dan pengiriman.

Berikut adalah hasil masukan dari anggota dan moderator milis Dunia Wirausaha yang sukses berjualan lewat internet, maupun sukses pula menjadi konsumen Toko Online ;-)

Umumnya masalah yang ditemu bagi konsumen atau calon customer dari Indonesia adalah berkaitan dengan kepercayaan.

Calon customer masih banyak yang susah percaya dengan sistem penjualan online, (takut tertipu seperti sudah melakukan pembayaran namun tidak ada pengantaran barang).

Cara paling mudah untuk mencegah hal ini adalah dengan mencantumkan alamat dan no telepon di website atau di signature email karena ini menjadi bukti bahwa penjualan ini tidak main-main atau bohongan, sekaligus memberikan kepercayaan pada calon customer bahwa penjual “mudah dicari”.

Ini sesuai pula dengan masukan salah seorang anggota Milis Dunia Wirausaha yang melihat performance sebuah online shop berdasarkan history penjualan selama ini, misalnya di Ebay dimana customer bisa melihat sudah berapa banyak penjualan yang berhasil dilakukan.

Ketidakpercayaan ini juga bisa timbul karena calon customer tidak bisa melihat langsung contoh barang yang dijual. Karena itu, sebaiknya ada pula keterangan mengenai Info Barang.

Perlu adanya info tentang barang yang jelas dan cukup detil karena calon customer tidak bisa langsung memegang dan melihat (langsung) barang yang ingin dibeli.
Foto produk adalah hal yang sangat penting, termasuk juga apabila barang ybs multifungsi. Sebaiknya menyediakan berbagai tampilan foto yang memperlihatkan masing-masing fungsinya.

Detail lain misalnya menyediakan:
-Pilihan warna (dengan foto)
-Info ukuran
-Info bahan
-Info perawatan
-Info pengecekan jumlah barang yang tersedia sebaiknya langsung tersedia info ini (bukan menghubungi kembali), karena ini akna mempengaruhi keinginan customer untuk membeli (berkaitan dengan total berat barang yang yang akan dibeli dan perbandingannya dnegan ongkos pengiriman) .

Harga yang kompetitif
Customer online biasanya akan lebih mudah membandingkan dengan harga-harga jual di toko online lainnya ataupun toko biasa.

Untuk Pengiriman
TIKI termasuk salah satu jasa pengiriman yang direkomendasikan karena calon customer bisa mengecek sendiri lewat
www.tiki.co.id untuk melihat harga kirim sesuai wilayah dan berat.

Pengiriman yang murah dan cepat biasanya menjadi masukan juga untuk si calon customer. Beban biaya pengiriman akan lumayan terasa berat jika barangnya sendiri kecil secara ukuran atau murah secara nominal harga.

Akan lebih baik jika ada penawaran beberapa jenis kiriman, biasa atau ekspress.

Ada pula pengiriman barang yang tidak memperhatikan dimensi dan berat total barang.

Alternatif lain:
Membuat jasa kurir sendiri (khusus) untuk melayani pengiriman (untuk pengiriman lokal, misalnya Jakarta saja) dimana jasa kurir ini juga bisa bekerja sama dengan kurir lain untuk pengiriman luar kota.

Untuk pembayaran pun bisa ada beberapa alternatif:
Umumnya akan lebih mudah bagi customer apabila ada beberapa pilihan pembayaran misalnya: transfer bank setelah barang diterima, pembayaran didepan atau kartu kredit.

Untuk COD, sebaiknya hal ini dipilih apabila menggunakan jasa kurir pribadi, terutama untuk customer baru (yang baru pertama kali membeli atau memakai jasa) dimana umumnya mereka lebih merasa aman dengan COD).

Akan jadi nilai plus apabila sang kurir bisa menerangkan pada customer tentang cara pemakaian barang tersebut.

Pengemasan
tergantung apa barang apa yang jual.
Biasanya kalau dekat, cukup dengan plastik.
namun untuk luar kota tetap ahrus ada pengemasan yang lebih secure apalagi jika barangnya dapat rusak atau pecah.

Tips lain untuk yang mempunyai Toko Online:

Customer Service

Harus siap di hubungi oleh customer kapan saja, karena e-commerce tergolong baru di Indonesia, jadi jika barang belum diterima, customer sering was-was dan terus menerus menghubungi penjual, intinya customer service yang cepat menanggapi pertanyaan maupun keluhan.

Pilih tempat web hosting yang reliable dan supportnya mudah di hubungi.

Adanya keterangan update pemesanan sampai pengiriman.
Misalnya:
-Pemberitahuan setelah form pesanan diterima.
-Pemberitahuan setelah pembayaran diterima.
-Pemberitahuan mengenai waktu pengiriman dan perkiraan tiba di tempat pembeli.

Insentif untuk pengunjung atau customer.

Misalnya untuk customer yang 'aktif' di website tsb, ex: tersedia potongan harga senilai Rp. X untuk pengunjung yang mengisi kuesioner.

Intinya, seperti masukan seorang nggota milis Dunia Wirausaha yaitu Toko Online yang “bagus” adalah yang bagus secara sistem aplikasi juga sistem pelayannya.

Karena itu pemilik juga harus memperhatikan sumber pendanaan per bulannya – untuk hosting dan domain misalnya. Jika belum mendapatkan pendapatan dari web, harus menyediakan cadangan dana.

Karena itu mengkomersialisasikan web Toko Online juga bisa menjadi perhatian khusus. Contoh, lewat pemasangan iklan banner Dimana, pengiklan banner biasanya mau memasang iklan apabila web tersebut ramai pengunjungnya. Untuk melihat hal ini sediakan juga tool untuk memeriksa traffic kunjungan, dan cara-cara internet marketing yang baik (tidak melakukan spam).



Manajemen Waktu

Manajemen waktu adalah bagian yang amat penting dalam menjalankan sebuah bisnis. Apalagi jika anda masih berstatus sebagai karyawan yang mempunyai kewajiban (rata-rata) bekerja dari jam 8 pagi hingga jam 5 sore hari. Merupakan satu tantangan tersendiri untuk berusaha membagi waktu mengatur bisnis dengan pekerjaan kantor -- yang juga masih dibutuhkan sebagai income tetap untuk mendukung bisnis.

Hal inilah yang terjadi pada salah satu anggota Milis Dunia Wirausaha yang beberapa waktu lalu meminta masukan pada forum tentang kesulitannya membagi waktu dalam menjalankan bisnis mpek-mpek yang baru dirintis.

Sebagai gambaran, sang Ibu sudah harus bangun sejak jam 4 pagi untuk menyiapkan dagangan bersama empat orang karyawannya. Jam 6.30 pekerjaan ini sudah harus selesai karena ia harus bersiap-siap mengantar anak ke sekolah dan masuk kantor.

Sepulang kerja jam 6.30 sore, ia segera menjenguk rukonya dengan membawa anak (karena tidak mau kehilangan waktu bermain bersama anak) sampai kira-kira jam 9 malam, setelah itu dilanjutkan acara belanja ke pasar (bila ada dagangan yang habis).

Jam 10 malam saat tiba kembali di rumah, ia tetap melanjutkan aktivitasnya menidurkan anak, menghitung pemasukan dan menyiapkan bahan-bahan yang harus dikerjakan pagi hari berikutnya.

Sepertinya cukup melelahkan ya?

Kurangnya waktu istirahat inilah yang kemudian menjadi salah satu pertanyaan sang Ibu pada rekan-rekan di Milis Dunia Wirausaha. Adakah cara yang lebih pas untuk membagi waktu dalam ia melaksanakna semua kegiatan harian ini?

Berdasarkan jawaban dari rekan-rekan Milis, hampir semuanya menyarankan adanya pendelegasian tugas pada anak buah/karyawan. Misalnya untuk membeli bahan baku.

Cara lain adalah dengan memperhatikan pola bisnis itu sendiri. Apabila usaha anda telah berjalan beberapa waktu, tentu akan semakin jelas pola yang terlihat dalam hal: berapa hari sekali sebetulnya belanja bahan baku perlu dilakukan? Bahan baku apa saja yang paling cepat habis? Bahan baku mana yang dapat dibeli dalam jumlah besar dan bisa disimpan dalam waktu yang cukup lama? Bahan baku apa saja yang memerlukan belanja setiap hari?

Selain itu, hitungan pemasukan dan pengeluaran sebetulnya juga bisa didelegasikan pada karyawan yang telah dipercaya. Manajemen keuangan (pembukuan) yang simple bisa diajarkan pada karyawan, contohnya, untuk pengeluaran pemasukan dibuat dalam satu buku yang harus mereka isi setiap hari.
At the end of the day, anda tinggal mengecek posisi keuangan. Bila perlu, ajari karyawan untuk setor penjualan hari itu ke bank.

Dalam hal ini, kepercayaan adalah hal yang amat diperlukan. Bila ini bisa dilakukan, maka anda bisa melakukan pengecekan atau kompilasi hanya diakhir minggu misalnya.

Apabila sangat diperlukan, mungkin anda memerlukan seorang partner. Dari sisi pemasukan, berarti laba yang semakin kecil karena harus dibagi dengan partner anda. Tapi sisi positifnya adalah pembagian waktu yang lebih longgar.

Dari beberapa masukan, adapula anggota Milis yang berpendapat bahwa sepertinya, fokus pada satu pekerjaan adalah hal yang mutlak untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Namun sebagian besar justru belum bisa melakukan hal ini karena masih menghadapi dilema dalam hal pemasukan tetap yang justru membantu terlaksananya bisnis - yang suatu saat diharapkan akan menjadi pekerjaan utama dan satu-satunya.

artikel terkait
Antara Waktu dan Mimpi
http://www.bundainbiz.com/2005/06/antara-waktudan-mimpi.html
Labels: Bisnis Info

Sharing Profit

Bekerjasama dengan seorang partner bisnis dalam hal permodalan adalah hal yang biasa dalam dunia wirausaha. Anda bisa menanamkan modal dengan jumlah yang sama namun bisa juga berbeda, begitu pula dalam hal lingkup pekerjaan. Perbedaan-perbedaan ini akan menyebabkan pembagian keuntungan bersih yang berbeda pula. Asalkan hal ini sudah disepakati dari awal dan lebih baik lagi bila tertulis dalam sebuah perjanjian, bukanlah masalah.

Seorang anggota Milis Dunia Wirausaha kebetulan mengalami kondisi yang sesuai dengan paragraf diatas. Kerabat dekatnya mempunyai keahlian memasak namun tidak punya modal untuk membuat rumah makan.

Bagaimanakah pembagian profit yang sebaiknya dibicarakan dari awal apabila ia akan mengeluarkan modal untuk bisnis rumah makan tersebut?

Beberapa masukan dari anggota Milis Dunia Wirausaha terangkum berikut ini:

-Harus disepakati kedua belah pihak berdasarkan hak dan kewajiban serta tanggung jawab masing-masing.

-Tergantung pada kondisi. Umumnya, pelaksana: pemodal = 60 : 40 atau 70 : 30, tergantung kondisi dan kesepakatan awal.

-Sikon ini juga bisa tergantung nilai tawar masing-masing. Biasanya setelah berjalan, pelaksananya yang akan memiliki nilai tawar, apalagi jika rumah makannya laris. Bisa saja ia tawarkan keahliannya ke orang lain. Nah, dalam posisi seperti ini ia bisa saja menaikkan prosentase bagiannya.

-Perlu dibuat perjanjian tertulis mengenai hak dankewajiban antara pemilik modal dengan pelaksana walaupun degan kerabat dekat.

-Ada yang berpendapat bahwa bisnis dengan kerabat sendiri, harus lebih jelas segala sesuatunya, karena apabila terjadi kesalahpahaman dapat merujuk pada kesepakatan perjanjian sebelumnya agar tidak merusak tali kekerabatan. Berbeda dengan bila kita menggaji orang yang dapat kita putus sewaktu-waktu.

-Disisi lain, ada pula alternatif lain yang mengusulkan untuk menggaji saja kerabat tersebut bila ia setuju tentunya.


artikel terkait:
Partner Bisnis
http://www.bundainbiz.com/2005/07/partner-bisnis.html
Labels: Bisnis Info

Pendirian Badan Usaha

Banyak calon-calon entrepreneur yang masih belum mengetahui langkah-langkah yang harus diikuti dalam dalam mendirikan Badan Usaha seperti CV, UD, dan PT.

Berdasarkan masukan dari para anggota Milis Dunia Wirausaha beberapa waktu yang lalu, inilah beberapa step yang dapat anda ikuti dalam mengurus pendirian badan usaha tersebut.

Pada dasarnya, ada prosedur yang “mudah” namun biaya relatif tinggi, yaitu menggunakan jasa orang lain (biro jasa). Jadi, mulai dari pembuatan sampai nanti laporan-laporannya, dikerjakan oleh orang yang kita “sewa” tersebut.

Biaya
Berdasarkan pengalaman beberapa anggota Milis DW, perkiraan biaya pembuatan CV di Surabaya sekitar Rp.2jt-3jt (termasuk biaya pembuatan akte pendirian sekitar Rp. 300-500rb) -- tahun 2004. Untuk PT sekitar Rp. 7jt-8jt. Sementara itu, untuk laporan bulanan dan tahunan, ada rekan anggota Milis DW yang membayar sekitar Rp 100rb per bulannya (ke orang yang mengerjakan atau biro jasa tersebut).

Ada pula yang mengeluarkan biaya ke biro jasa (bisa dilihat dari iklan koran) sekitar Rp 1,2jt sudah termasuk biaya domisili perusahaan, selain itu ada yang merinci sbb:
1. Akta notaris Rp. 400rb (Siapkan KTP dan KK)
2. SIUP Rp. 300ribu
3. TDP Rp.100-200rb
4. NPWP Rp.200 ribu
5. Surat ijin domisili Rp.50ribu

Biaya trenyata cukup bervariasi, kadang tergantung dengan siapa kita berhubungan di tempat-tempat pengurusan

CV:
1. Ke Notaris untuk membuat akte pendirian.
2. Setelah itu kita minta surat pembuatan NPWP ke Desperindag.
3. Mengurus surat domisili perusahaan ke RT, RW, Kelurahan, Kecamatan untuk kemudian dibawa ke kantor pajak tingkat camat.
4. Setelah mendapatkan NPWP perusahaan, kita serahkan kembali ke notaris untuk didaftarkan ke pengadilan untuk kemudian mendapatkan Akte Perusahaan.

Konsultasi ke Notaris juga bisa dilakukan untuk laporan pajak bulanan.

Ada yang menceritakan pengalaman dalam hal mengurus laporan pajak: Seandainya terlambat maka lebih baik tidak usah diurus sama sekali karena orang pajak tidak akan tahu. Justru saat kita laporan maka kita akan didenda. Ini untuk kasus usaha yang belum terlalu besar alias masih merintis, ditulis nihil pun bisa.

Untuk laporan tahunan, direktur utama harus punya NPWP pribadi.

Ada pula, anggota Milis DW yang mengikuti langkah-langkah berikut dalam pembuatan CV:
1. Akta Notaris. Pendaftaran akta notaris ke departemen kehakiman.
2. Tanda daftar peruahaan (TDP) ke Deperindag.
3. Surat Ijin Usaha perusahaan (SIUP)
4. NPWP (banyak klien yang akan meminta NPWP badan usaha sehingga dianggap cukup perlu)
6. Surat ijin domisili ke kelurahan.
7. Untuk yang mau membuka usaha catering, harus ada surat dari dinas kesehatan

Secara Kepengurusan:

UD bisa perorangan.
CV minimal harus ada 2 orang karena ada dua kepengurusan, persero aktif dan persero pasif. Kalau disamakan di PT, persero aktif itu direksi sedangkan persero pasif itu komisaris.

Beberapa instansi (terutama BUMN), lebih mengutamakan kerjasama dengan badan usaha berbentuk PT.

Bila terjadi kebangkrutan:

PT: yang disita hanya sebatas modal awal.
CV dan UD: “dikejar” sampe harta paling pribadi (untuk CV, hanya persero aktif yg dikenakan sanksi ini) karena sistemnya penggabungan harta.
Labels: Bisnis Info

Famous Business Saying / Quotes

"A business that makes nothing but money is a poor kind of business"-Henry Ford
"I viewed it as a business, but I always viewed it as a game. An opportunity to show my skills, my basketball skills, amongst the best in the world"-Michael Jordan
"Fear will keep you alive in a war. Fear will keep you alive in business. There's nothing wrong with being afraid at all"-Norman Schwarzkopf
"Keep your thinking right And your business will be right"-Zig Ziglar
"In the past a leader was a boss. Today’s leaders must be partners with their people.. they no longer can lead solely based on positional power"-Ken Blanchard
"Home business simply give you control of your own time being your own boss doing things you like"-Unknown

Sistem Baru Kredit Motor

Baru-baru ini salah seorang anggota milis Dunia Wirausaha bercerita tentang sebuah sistem baru pembelian motor di lingkungan kantornya.

Misalnya, untuk satu unit motor merk X, hanya perlu membayar DP Rp. 5,000,000,- plus biaya administrasi Rp. 700,000,- untuk bisa memiliki motor baru tersebut. [biasanya motor diterima dua minggu dari penyerahan DP].

Selanjutnya, dua tahun kemudian, pembeli diwajibkan melunasi sisanya sebesar Rp. 8,500,000 pas, bila tidak dibayar maka motor ditarik kembali.

Jadi total harga motor = 5 jt + 700 rb + 8,5 jt = Rp 14,200,000, dimana harga ini sama dengan harga beli motor secara tunai.

Apabila sistem ini dibandingkan dengan kredit yang menggunakan jasa leasing selisihnya sekitar Rp 3,000,000,- an.

Sistem ini cukup menimbulkan pertanyaan baru seperti bagaimana perhitungan keuntungannya? Jawaban yang masuk pun beragam.

Ada yang mengatakan kemungkinan yang bisa melakukan system ini adalah koperasi pegawai dimana koperasi hanya mengambil untung Rp. 700,000,- untuk biaya administrasi. Kemungkinan yang lain adalah si penjual memang telah mendapatkan harga miring (potongan harga) langsung dari dealer dan dibayar menggunakan invoice.

Yang lain beranggapan sistem ini cukup menguntungkan bagi penjual karena selisih untuk biaya administrasi ini bisa tertutup oleh biaya bunga bank dan deposito. Ada yang memperkirakan perhitungan keuntungan dari sistem tersebut menggunakan setoran awal customer untuk perputaran modal pada perusahaan mereka, hal yang cukup beresiko sebetulnya bagi para customer, apalagi bila hal ini ditawarkan oleh usaha perorangan dan bukan kenalan dekat.

Salah satu anggota milis Dunia Wirausaha yang lain juga punya cerita yang hampir sama, sayangnya berakhir kurang baik. Yaitu sebuah koperasi yang juga menawarkan hal yang sama dan berjalan lancar selama setahun. Tidak lama, pihak dealer menarik semua sepeda motor karena belum melunasi cicilannya. Tentu saja, para customer bingung karena mereka selama ini membayar cicilan tidak pernah menunggak ke koperasi tapi sepeda motor tetap ditarik dealer dengan alasan belum bayar cicilan selama dua-tiga bulan terakhir. Ternyata, koperasi tersebut yang tidak membayarkan cicilan ke dealer selama ini.

"You work this business twice. First between your ears, then between your hours. And all that happens between your hours is nothing more than a phtotgraph of what is between your ears. "--David
Labels: Bisnis Info

Usaha dengan Modal Kecil, Mungkinkah?

Memiliki sebuah usaha atau bisnis sendiri rasanya adalah imipian banyak orang saat ini. Namun, betulkah untuk memiliki sebuah usaha diperlukan modal yang besar? Pasti banyak yang akan menjawab, tergantung jenis usahanya. Lalu seberapa besarkah modal yang dianggap besar tersebut? Ini pun merupakan sebuah pertanyaan yang jawabannya bisa beragam.

Salah seorang anggota Milis Dunia Wirausaha melemparkan sebuah pertanyaan ke forum beberapa waktu yang lalu.
Pertanyaannya adalah "Usaha apa yg bisa dimulai dengan modal lima juta rupiah?"

Ternyata pertanyaan ini ditanggapi oleh beberapa anggota milis dengan sikap yang berbeda.
Ada yang menyarankan M.LM. Jenis usaha yang punya tantangan tersendiri terutama dalam memilah-milah mana M.LM yang "benar" dan mana yang sekedar money game dengan iming-iming tawaran income yang cepat dan besar.

Beberapa orang menyarankan usaha franchise skala kecil seperti yang saat ini ditawarkan oleh sebuah merek bahan makanan terkenal, Bogasari.
Saat ini Bogasari telah menawarkan berbagai jenis waralaba seperti kios jualan hambuger, mie, dll. Modalnya bervariasi tentunya, mulai dari delapan setengah juta keatas, dengan berbagai kemudahan kredit.

Fresh Corn dan Burger Edam pun sempat menjadi usulan jenis usaha -- yang memerlukan pemikiran tempat yang strategis agar prospeknya bagus.

Ada pula yang menyarankan berjualan kue-kue basah ke kantor-kantor karena biasanya para pekerja kantoran ini tidak sempat sarapan di rumah. Syaratnya, jualannya harus pagi hari dan pilih kantor yang ada di ruko atau gedung-gedung kecil, karena biasanya administrasi akan lebih sulit untuk dapat berjualan di gedung-gedung perkantoran yang besar.

Selain menjual makanan sarapan pagi, berjualan (atau menerima pesanan) makanan kecil menjelang akhir pekan ternyata menjadi salah satu masukan berharga lainnya. Misalnya mpek-mpek, brownies, makaroni panggang -- cocok sebagai pelengkap akhir pekan para pekerja kantoran atau ibu-ibu kantoran yang tidak sempat memasak. Disarankan untuk memberikan penawaran harga dan sample terlebih dulu, hari Rabu diharapkan pesanan sudah mulai masuk dan pada hari Jum'at makanan yang dipesan pun tinggal diantar.

Diantara reaksi positif ternyata ada pula yang cenderung negatif dengan mengatakan bahwa dengan modal tersebut, kita tidak bisa terlalu berharap banyak. Betulkah?
Ternyata banyak yang tidak sependapat. Kesimpulan dari beberapa masukan anggota Milis Dunia Wirausaha menyebutkan bahwa modal utama dalam membuka usaha adalah kemauan dan kerja keras. Justru, jangan berharap terlalu banyak dari usaha tersebut tanpa kedua hal ini.
Namun adakah usaha yang betul-betul tidak memerlukan modal?

Rasanya memang tanpa modal (uang) tidak mungkin bisa memulai usaha. Tetapi ada lagi sebuah masukan yang muncul saat diskusi ini berlangsung, tentang pendapat (atau ajaran) seseorang bahwa teori ini tidak berlaku bagi orang-orang yang 'nekat.'

Beberapa tips diberikan untuk bisa memulai usaha dengan modal relatif kecil, antara lain:

-Tabunglah keuntungan yang kecil itu untuk menambah modal, agar usaha sedikit demi sedikit menjadi lebih besar. Setelah usahanya nampak propektif, pasti akan dilirik oleh investor ataupun perbankan untuk menawarkan pinjaman modal.

-Membuat proposal tentang rencana usaha yang akan digeluti, sebagai alat yang bisa dipakai untuk meyakinkan orang lain yang mempunyai modal. Mungkin teman, pelanggan atau yang lain sebagai sumber permodalan yang bukan dari lembaga keuangan. -Hal ini penting, karena tidak semua permodalan dapat diperoleh dari perbankan bila kita akan memulai usaha. Ada juga orang yang memulai usahanya dengan modal dari orang lain, bisa dengan pola bagi hasil atau kerja sama dalam bentuk lain.

-Dengan kreatifitas, yang belum tentu orang lain bisa melakukannya.

Selamat mencoba dan jangan mudah berputus asa!

Kapan Harus Berhenti?

Beberapa waktu yang lalu, para anggota milis Dunia Wirausaha sempat membahas sebuah topik yang cukup menarik bagi yang sedang menekuni sebuah bisnis atau bahkan baru berencana akan memulai, yaitu tentang kapan kita memutuskan untuk berhenti dari bisnis yang kita jalani?

Alasan-alasan seperti apa sajakah yang akhirnya bisa membuat kita memberhentikan bisnis yang sedang dijalani?

Berikut adalah beberapa masukan dari para anggota milis Dunia Wirausaha:

Modal
Berhubungan dengan modal usahaPenjualan menurun sementara modal habis dan tidak ada lagi yang mau menanam modal.Biaya operasional membengkak terlalu cepat, sementara pertambahan konsumen tidak secepat itu (misalnya karena salah milih lokasi, kemungkinan masih bisa dialihkan ke tempat lain). intinya: Cashflow Negatif to your Balance Sheet.

Saingan
Saingan yang semakin banyak.Kalah bersaing.

Alasan Lain
Alasan personal/spiritual -- manusia berubah dari waktu ke waktu.Kehabisan ide pengembangan bisnis. Yang paling mungkin dilakukan adalah menciptakan kategori baru dari kategori bisnis yg kita punya, differensiasi. Bila sudah tidak ada ide, sebaiknya tutup saja dan membuat kategori yang benar-benar baru yang mungkin tidak bersentuhan dengan bisnis sebelumnya. Alias, saat kreatifitas akan bisnis tersebut macet.

Ada yang menyarankan, dalam mengasah kreatifitas ttg differensiasi ini, kita bisa pula mengikuti berbagai seminar termasuk seminarnya Purdi E. Chandra -- pemilik PRIMAGAMA yang berkeinginan untuk menciptakan 1000 Entrepreneur melalui sekolahnya.

Prospek Bisnis
Jika bisa menilai prospek bisnis tersebut beberapa tahun ke depan tidak akan bagus, misalnya adanya teknologi baru. Contoh: konsumen beralih ke produk kamera film ke digital, dari kasur kapuk ke springbed.

Selain rangkuman hasil diskusi diatas, salah seorang anggota milis Dunia Wirausaha juga mencantumkan sebuah artikel tentang Lima Tanda Untuk Menutup Usaha Anda yang ternyata informasinya lebih kurang sama dengan berbagai masukan diatas.

Berikut lima tanda peringatan untuk mengubah arah secara drastis atau menutup usaha anda.

1. Ratio debt-to-asset menanjak. Bisnis biasanya meminjam dana untuk membeli alat, kantor dan aset lainnya. Tidak apa-apa. Namun bila utang sebagai persentase aset meningkat, mungkin Anda akan terus melaju ke bawah. Kebanyakan konsultan bisnis menilai ada sesuatu yang mengkhawatirkan bila ratio debt-to-asset berada di atas 50%.

2. Anda merugi dan ruginya terus bertambah. Biasanya bisnis merugi selama beberapa tahun awal dalam menghadapi persaingan. Namun, bila rugi terus meningkat, pastikan apakah bisnis ini akan dapat membayar kerugian sebesar itu. Jangan percaya bujukan apa pun bila memang secara realitas bisnis itu merugi.

3. Stok tertahan terlalu lama. Bila usaha Anda adalah menjual produk dan stok sangat lambat habisnya, ini suatu indikasi bisnis kurang baik.

4. Anda tidak mampu mengadakan dana tambahan untuk menutupi kerugian usaha. Pada bank konvensional biasanya ada cerita bahwa suatu bisnis yang sedang-sedang ternyata permohonan yang ditolak pada saat pembaharuan kredit. Bank tidak peduli. Yang penting apakah bisnis Anda mampu atau tidak membayar kewajiban.

Mungkin ada bank yang baik "budi" yang memberitahukan bahwa bisnis Anda kurang baik. Bank yang baik biasanya menjaga kreditur. Mungkin injeksi darah segar perlu bila Anda rasa hal ini hanya untuk sementara.

5. Kebahagiaan Anda sudah hilang. Kebahagiaan adalah sesuatu yang serius. Seharusnya Anda bahagia dengan bisnis Anda. Bila setelah bangun tidur di pagi hari Anda merasa malas untuk berusaha ke kantor/tempat bisnis Anda, berarti waktunya sudah tiba bagi Anda memikirkan untuk menutup bisnis tersebut. Setidaktidaknya Anda akan masih beruntung karena kesehatan jiwa Anda masih normal - hal yang tidak dapat dinilai dengan uang seberapa pun. (KTA)
Labels: Bisnis Info

Small Office Home Office

Pasti anda pernah mendengar istilah ini. Kalau di bahasaIndonesiakan menjadi RuKanCil (Rumah Kantor Kecil)Rasanya memang alternatif solusi bekerja yang tepat. Tidak hanya untuk para Ibu yang ingin lebih berkonsentrasi pada keluarga tanpa meninggalkan kesibukan bekerja, tapi juga bagi para Bapak yang ingin lebih bisa membagi waktu untuk bekerja, keluarga dan bersantai.

Memang enak punya kantor dirumah sendiri, tapi tidak semua bisa mewujudkan impian itu. Banyak yang harus tetap bekerja kantoran di luar rumah, seringkali agak jauh dari rumah.
Bisnis yang basisnya SOHO sebenarnya tidak melulu berorientasi uang tapi cenderung ke pendidikan dan hobi (ada pendapat umumnya ini bagi para wanita). Namun, jika dikelola dengan baik akan menghasilkan income tanpa harus keluar rumah sehingga bisa menyalurkan hobil/talen menjadi sebuah konsep bisnis.

Menurut beberapa anggota milis Dunia Wirausaha, SOHO biasanya condong pada bisnis jasa, contohnya:
-Konsultan-konsultan yang bisa dikerjakan di rumah dan bertemu dengan klien di flexible time kita.
-Penulis-penulis yang bisa di lakukan di rumah.
-Penerjemah yang lebih suka di rumah.
-Catering, yang ini sangat besar peluang untuk di Jakarta dalam pelayanan di gedung2 perkantoran.

Dan masih banyak alternatif mengembangkan jasa-jasa yang bisa dibisniskan.

Dalam konsep SOHO ini dibutuhkan kedisiplinan dalam Time Management karena harus bisa memisahkan kepentingan rumah dan pekerjaan, karena bekerja di rumah sangat susah dibedakan jam ngantorny', apalagi misalnya kalau sering diganggu anak-anak, sehingga penting untuk menananmkan pengertian serta kedisiplinan bagi seluruh anggota keluarga demi mempertahankan waktu produktivitas yang efektif.

Berdasarkan beberapa pengalaman anggota milis DW dalam menjalankan SOHO ada beberapa hal yang bisa menjadi perhatian utama saat berniat terjun ke bisnis model ini:
Apabila terjadi sesuatu pada perusahaan yang mempekerjakan kita melalui virtual office.
Disarankan tetap mempunyai income sampingan yang tetap, misalnya freelance secara internet.
Modal untuk SOHO:TelponKomputerInternet, amat disarankan broadband karena rata-rata lebih murah dalam hal biayaFaxPrinterNetworking alias koneksi untuk mendapatkan order.Memperhitungkan biaya listrik dan internet sebagai bagian dari modal.

Apabila model SOHO anda hanya bertransaksi via internet maka atmosfer SOHO tidak terlalu penting, namun sebaliknya, apabila bisnis SOHO yang ada jalankan memerlukan klien datang kerumah, maka paling tidak harus menyediakan tempat yang memadai bagi kepentingan transaksi saat klien berkunjung.

Salah seorang anggota milis Dunia Wirausaha juga saat ini sedang mempersiapkan sebuah sistem bisnis toko online yang nantinya bakal membantu para SOHOers. Sebagai gambaran sistem yang mau dibangun akan seperti ini:

-Mengurus sistem pembayaran -- pemilik bisnis tidak perlu repot ngurus metode pembayaran ke konsumen.Notifikasi order, tidak perlu repot lagi mengecekemail untuk mengetahui order (otomatis diberitahukan oleh sistem).

-Mengurus pengemasan, hal yang cukup esensial pada toko online, karena pengemasan yang baik akan menjamin barang sampai di tujuan tidak rusak.Mengurus pengiriman, langsung pada konsumen.Marketing (still in concept), tidak perlu repot mengurus marketing promosi website karena rencananya akan dikembangkan sistem marketing dimana yang menjalankan sistem marketing itu adalah orang lain, nanti pembayaran yang dipakai sistem komisi.

Intinya, sebagai pemilik toko hanya perlu mengurus pengadaan produk yang dijual dan siap sedia ketika perusahaan akan mengambil produk untuk dikirimkan ke konsumen. Sebuah sistem yang sangat memudahkan bagi para SOHOers.
Labels: Bisnis Info

Pricing Strategy

Dalam menentukan harga sebuah produk harus ada beberapa hal yang menjadi pertimbangan, misalnya, perhitungan biaya operasional dari si Seller, penyesuaian dnegan Market Price, profit margin dari Seller, dikalkulasi berdasarkan Customer/User Friendly , berdasarkan nilai proyek, penambahan sekian persen sebagai hak para marketer.

Inilah beberapa hal yang didiskusikan dalam Milis Dunia Wirausaha baru-baru ini.
Mengapa perlu marketer? Selain untuk menciptakan lapangan kerja bagi para marketer, juga tentunya untuk memperluas pasaran produk kita, harapannya, makin banyak marketer, produk semakin dikenal (baca: banyak yang laku).

Contoh:Penjualan kue dengan harga dasar Rp 10.000 yang dijual seharga Rp 12,500 (keuntungan 20%). Namun karena ada tenaga marketer yang harus diperhitungkan umumnya 10-30%, maka harga jualnya harus di naikkan lagi, misalnya dalam hal kue ini yang masuk akan 10%, jadinya harga jual kue tersebut adalah 14.000 (setelah pembulatan)

Jadi kita tetap melabel kue seharga Rp 14,000 dan bila ada orang yangmau membantu menjual kue tersebut, cukup menyetor Rp 12,500.

Dalam contoh kasus di atas, kalau kita berhubungan langsung sama pembeli, kita bisa 'berpura-pura' memberikan potongan harga, misalnya: kalau beli 2 total harga jadi Rp 25,000 aja (discount 3.000)

Namun, bagaimana dengan pricing strategy untuk produk jasa? Misalnya, disain, disain, organizer, jasa tutorial untuk anak-anak, dll?

Berdasarkan pengalaman anggota milis Dunia Wirausaha, pricing strategy untuk bidang jasa bisa dihitung man hour/man days-nya.

Contoh:Pogrammer yang pemula ‘dihargai' Rp 20,000/jam tapi bisa stuh bisa 20rb / hour tapi kalau sudah jago bisa sampai Rp 40,000/jam. Pekerjaanyang membutuhkan banyak online, ditambah dengan hitungan per jam pula. Biaya lain yang harus diperhitungkan misalnya: trasportasi, biaya bahan dasar, dll.

Apabila sudah mengatas namakan perusahaan, harga man hour ini tentu sudah termasuk keuntungan bagi perusahaan tersebut.

Yang akan berbeda lagi apabila proyek tersebut dikerjakan secara tim. Misalnya terdiri dari tiga orang: programmer (4Rp 40,000/jam), designer (Rp 35,000/jam) dan documentator (Rp 15,000/jam).

Untuk Disainer interior misalnya, dibayar sesuai meter persegi ruangan yang mereka kerjakan.
Berikut contoh lain yang dikemukanan dalam diskusi mengenai pricing strategy ini:
Disesuaikan dengan pangsa pasar. Contohnya penyediaan antar jemput bagi sebuah playgroup yang kebetulan marketnya adalah kelas A-B. Harga juga ditentukan berdasarkan jarak penjemputan alias beda lokasi – beda harga.

Base on job or project dengan harga yang kompetitif yang jelas. Misalnya untuk pembuatan KTP, SIM atau malah Akta Notaris, PT, CV,UD, Contract Drafting, webmaster, designer, auditor, akuntant, cleaning service dan masih banyak yang sejenisnya.

Ada pendapat bahwa untuk jasa lebih condong pricingnya mengarah kepada job atau project base, karena lebih fair, misalnya dalam hal pembuatan SIM, Contact Drafting atau Akta notaris (jasa) maka kita tidak membayar berdasarkan jam kerja/man hours jasa tersebut.
Berdasarkan prosentasi dari nilai proyek misalnya Financial Planner, WeddingPlanner, NETrader, Media Planner, Arbitrater dan konsultan konsultan lainnya.

Namun tentunya dalam menentukan harga kita juga harus memikirkan harga pasaran dan saingan. Walalupun tidak selalu kita harus memberikan harga yang lebih murah dibanding ‘toko sebelah' apabila memang kita yakin akan kualitas produk yang kita tawarkan.
Memberikan harga gratis adalah bagian dari promosi.

Untuk beberapa jasa yang sepertinya belum banyak dipasaran seperti Financial Plan, Media Plan, Travel Plan, Wedding Plan, Business Plan kita bisa menentukan harga sendiri karena belum ada standarnya (klien biasanya melihat dari kredibilitas pemberi jasa).
Labels: Bisnis Info

Indonetwork

Satu lagi solusi bagi rekan-rekan yang ingin menawarkan produk dengan menggunakan web gratis, yaitu melalui http://www.indonetwork.co.id/.

Terbagi menjadi fasilitas gratis dan fasilitas bayar. Keuntungan fasilitas bayar
Anggota Prioritas Indonetwork adalah sebagai berikut:

-Dapat berkomunikasi dengan rekan dagang melalui ponsel (akses WAP & SMS).
-Posisi teratas pada Daftar Perusahaan dan Produk.
-Menampilkan Sertifikat dan Penghargaan perusahaan anda.-
Indonetwork memfokuskan dalam menyediakan alat bantu dan layanan yang membuat bisnis online lebih efisien dan efektif.
-Sistem pembayaran: Rp 199,000/th dan Rp 1,000,000/th

Beberapa tanggapan anggota milis Dunia Wirausaha tentang http://www.indonetwork.co.id/:
-Kurang user friendly.
-Tampilan terlalu standar.
-Menurut salah satu anggota kami, ada respons beberapa customer dari dalam dan luar negeri yang masih sering berhubungan. (Walaupun sampai sekarang belum ada yang deal karena belum ada kesepakatan harga) tapi respon cukup bagus. Dan ada juga member kami yang telah mendapatkan order sampai delapan kali.
-Apabila disearch di search engine indonetwork masih bisa masuk di top 10-30 ranking.
Sumber: http://www.dunia-wirausaha.com/2005/06/usaha-digital-printing.html
5:29 AM | 1 comments | Read More